Berita Medan
Dinkes Medan Klaim Angka Stunting Turun Signifikan, Salah Satunya Berkat Program Bapak Asuh
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah mengatakan, angka stunting di Kota Medan mengalami penurunan yang signifikan.
Penulis: Anisa Rahmadani |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah mengatakan, angka stunting di Kota Medan mengalami penurunan yang signifikan.
Dijelaskan Taufik, berdasarkan data bulan Maret 2023 angka stunting di Kota Medan ada 298 balita yang masih terkena stunting.
Baca juga: Angka Stunting di Kota Siantar Tinggi, Pemko Bagikan Makanan Sehat Selama 6 Bulan
"Pada Februari 2022 angka stunting di Kota Medan ada 550 balita, kemudian pertengahan Agustus menurun menjadi 364 balita yang terkena stunting. Terakhir pada awal Maret 2023 turun lagi menjadi 298 balita yang terkena stunting," ucap Taufik saat dikonfirmasi, Sabtu (1/4/2023).
Taufik mengatakan, jika dilihat dari angka prevalensi stunting pada Februari 2022 itu berada di angka 0,46 persen.
"Kemudian turun di angka 0,31 persen pada bulan Agustus. Di tahun 2023 bulan Februari angka prevalensi stunting kembali turun di angka 0,19 Persen," paparnya.
Dikatakan Taufik, penurunan angka stunting ini juga karena adanya beberapa program dari Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Artinya selain melaksanakan 8 program aksi integrasi penanganan stunting, Pemko Medan juga melakukan inovasi untuk menurunkan angka stunting," jelasnya.
Taufik pun merincikan program Pemko Medan yang membuat angka stunting di Kota Medan menurun drastis.
"Misal, Pemko Medan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Medan. Kemudian, menggelar rembuk stunting dari tingkat kota hingga kelurahan," jelasnya.
Dijelaskan Taufik, Pemko Medan membuat anggaran khusus untuk stunting.
Dari anggaran itu, ada 15 program, 16 kegiatan dan 29 sub kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Perangkat Daerah dan pihak kecamatan.
"Diantaranya, mencanangkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) di mana berbagai elemen mulai dari Pemko Medan, unsur Forkopimda dan pihak swasta bergotong-royong menurunkan angka stunting dengan menyasar langsung kepada balita stunting," jelasnya.
Program lainnya dikatakan Taufik pihaknya melakukan kegiatan edukasi stunting dari kampus ke kampus.
"Melalui program ini, kita lakukan pendekatan terhadap Perguruan Tinggi sebagai upaya strategi percepatan penurunan stunting," ucapnya.
Selain itu, dijelaskan Taufik, Pemko Medan juga telah menjalankan program Sistem Kolaborasi Dana Kelurahan (Sikodak),
"Program mengintegrasikan database stunting, baik itu kemiskinan, DTKS, data UMKM dan data jalan sehingga mempermudah perangkat daerah menentukan sasaran pelaksanaan program kegiatan," paparnya.
Baca juga: Kaki Bayi Baru Lahir di RSU Mitra Medika Melepuh Usai Ikut Program Cek Stunting, Ini Penjelasan RS
Selain fokus pada balita, kata Taufik, orang tua yang anaknya terkena stunting juga menjadi fokus utama penurunan stunting.
"Seperti, Bedah Rumah Keluarga Balita Stunting. Dimana sebanyak 22 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan program bantuan UMKM untuk menggerakkan perekonomian keluarga," jelasnya.
(cr5/tribun-medan.com)
stunting
Kota Medan
Dinas Kesehatan
Taufik Ririansyah
Dinkes Medan klaim angka stunting turun signifikan
Tribun Medan
Pemko Medan
| Direktur PT DSS Ngaku ke Hakim Tilap Uang Perusahaan Rp 3 Milliar, Karyawan Tak Gajian |
|
|---|
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bobby-Nasution-Urus-Stunting-di-Medan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.