Curhatan Pilu Penjual Nasi yang Terkena Imbas Penggusuran Warung Esek-esek

TRIBUN-MEDAN.COM – Beredar di media sosial video penjual warung nasi kena imbas penggusuran warung esek-esek di belakang Hotel Griptha Kudus pada Selasa (28/3/2023).

Curhatan penjual warung nasi kena imbas penggusuran warung esek-esek itu cukup menarik atensi warganet.

Video penjual warung nasi kena imbas penggusuran warung esek-esek itu diunggah oleh pemilik akun Instagram @terangmedia.

Pada unggahan tersebut menunjukkan seorang wanita penjual nasi bernama Umi Kalsum yang menolak warungnya dibongkar.

Di tempat ia berjualan diketahui sedang dilakukan penggusuran oleh aparat gabungan yakni Polisi, TNI dan Satpol PP.

Penggusuran itu dilakukan lantaran adanya identifikasi warung esek-esek atau warung yang terdapat praktik prostitusi di 23 dari 34 warung di sana.

Penggusuran itu tentu saja tak dapat diterima Umi karena selama 8 tahun ia berjualan tak ada praktik prostitusi maupun menjual minuman keras di sekitarnya.

“Saiki warungku wis ramai. Akeh warung lonte kok warungku arep digusur, piye wong warungku warung nasi,” kata Umi dengan mata yang berkaca-kaca.

Ia tak terima warung yang murni dipakainya untuk mencari nafkah sehari-hari untuk menyekolahkan keempat anaknya malah ikut terkena imbas keberadaan warung esek-esek itu.

“Saya (dari usaha warung) mampu menyekolahkan anak yatim 4. Saya warga Jati Wetan. Saya ini sudah 8 tahun di sini. Warung esek-esek wong anyar kabeh. Gara-gara warung esek-esek warungku dadi kena dampake,” kata Umi.

Dikutip dari Tribun Jateng, Camat Jati, Fiza Akbar, mengatakan di lokasi tersebut terdapat 34 warung liar yang berdiri di atas lahan PUPR.

Sebelumnya warung-warung itu memang dibiarkan untuk menjajakan warung nasi, namun belakangan ini terdapat warung-warung baru yang menjual miras bahkan tersedia Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjadi langganan para sopir.