BPS Sebut Sumut Alami Deflasi, Diklaim Lebih Baik Secara Nasional

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa Sumatra Utara mengalami deflasi sebesar 0.31 persen pada Februari 2023.

Deflasi ini terjadi setelah Sumatra Utara mengalami inflasi yang cukup tinggi pada dua bulan terakhir. 

Kepala BPS Sumut, Nurul Hasanudin mengatakan, angka ini lebih baik jika dibandingkan secara nasional yang mengalami inflasi sebesar 0.16 persen

Baca juga: Cabai Merah dan Ikan Tongkol Penyumbang Deflasi Sumut Bulan Ini

"Tentu ini lebih baik di dalam konteks pengendalian inflasi kita karena sempat di dua bulan terakhir inflasi kita cukup tinggi, tadi kita lihat yang dirilis secara nasional terjadi inflasi sebesar 0.16 persen," ujarnya, Rabu (1/3/2023). 

Adapun komponen untuk kelompok pengeluaran yang ambil andil deflasi yang cukup tajam adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok transportasi. 

"Untuk komoditas penyumbang deflasi pada Februari 2023 ini adalah daging ayam ras dengan menyumbang -0.14 persen, angkutan udara -013 persen, tomat -0.07 persen, cabai rawit 0.06 persen dan ikan dencis -0.05 persen," katanya. 

Baca juga: Sumut Deflasi 0,13 Persen, Cabai Merah Hingga Ikan Tongkol Jadi Penyumbang

Sedangkan komunitas penyumbang inflasi pada Februari 2023 adalah beras dengan 0.12 persen, kemudian cabai merah 0.07 persen, rokok kretek filter 0.6 persen, bawang merah 0.4 persen dan sewa rumah 0.03 persen. 

"Kita lihat juga kenaikan cuka rokok yang ditetapkan secara nasional yaitu pada bulan Januari secara perlahan memberikan dampak kepada harga rokok kretek filter di level eceran," sebutnya. 

Diketahui, secara year on year inflasi Sumatera Utara masih terkendali yaitu berada di level 5.88 persen, angka ini lebih tinggi dari pada inflasi nasional sebesar 5.47 persen(cr10/tribun-medan.com)