Pengancaman dan Penganiayaan

Anggota DPRD Medan Sebut Polisi yang Siagakan Preman Pelaku Pengancam Bunuh Jurnalis

Habiburrahman Sinuraya, Anggota DPRD Medan ini menyebut polisi lah yang menyiagakan preman yang mengancam bunuh jurnalis

|
Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH  
Preman yang ancaman bunuh jurnalis di ketika dihadapkan para jurnalis, Selasa (28/2/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Anggota DPRD Medan, Habiburrahman Sinuraya dan David Roni Sinaga, dua terlapor kasus penganiayaan sampai sekarang tidak ditahan Polrestabes Medan.

Belakangan, Anggota DPRD Medan ini menuduh polisi lah yang menyiagakan preman di lokasi rekontruksi, yang kemudian memunculkan aksi pengancaman bunuh dan penghalangan terhadap jurnalis.

Saat diwawancarai Tribun-medan.com, Habiburrahman Sinuraya semula mengakui, bahwa Jai Sanker alias Rakes, preman yang mengancam bunuh dan menghalangi kerja jurnalis adalah dari pihaknya.

Tapi, kata Habib, keberadaan Rakes di lokasi atas suruhan polisi.

"Kalau saya tidak salah dengar, dia (Rakes) diminta oleh petugas kepolisian menjaga keamanan saat rekontruksi berlangsung," kata Habi, Selasa (28/2/2023) malam.

Baca juga: Preman yang Intimidasi Jurnalis ditangkap POLISI, Bungkam Ditanyai Soal Siapa yang Membayar Dirinya

Baca juga: Berikut Tampang Preman Sok Jago yang Intimidasi Jurnalis, Ketika Pakai Baju Tahanan

Habib bilang, memang Rakes ini dari pihaknya.

Rakes adalah abang dari S, juru parkir yang akan memberikan kesaksian meringankan untuk Habib dan David. 

"Rakes itu salah satu kakak saksi dari pihak kami dalam kasus ini. Rakes ini memiliki adik berinisial S. S ini merupakan seorang tukang parkir di lokasi kejadian saat itu,"

"Sehingga, pada saat rekonstruksi kemarin, si S turut terlibat di sana, dan Rakes ikut menyaksikan untuk menjaga adiknya tersebut," kata Habib. 

Baca juga: Jai Sanker, Preman Sok Jago yang Ancam Bunuh Jurnalis, Bungkam Ditanyai Siapa yang Membayarnya

Dia mengatakan, sesuai jadwal, pelaksanaan rekontruksi semestinya berlangsung pukul 11.00 WIB.

"Namun saat itu para jurnalis tiba-tiba sudah ramai. Sementara Rakes diminta menjaga keamanan lalu lintas," kata Habib.

Dia berdalih, bahwa tindakan Rakes di lokasi rekontruksi cuma untuk mengamankan saja. 

Baca juga: Preman Ancam Bunuh Jurnalis, LBH Medan: Pertaruhan Nama Baik Polrestabes Medan 

Baca juga: AMPI Kota Medan tak Akui Rakesh si Preman yang Ancam Bunuh Jurnalis Sebagai Anggotanya

"Makanya itu, mungkin Rakes mau mengamankan, tetapi mungkin terkesan seperti menghalangi kinerja jurnalis," kelitnya.

Kemudian, Habib menuduh, bahwa ada orang yang menyebut Rakes dengan perkataan bernada rasis.

Namun, Habib tidak menjelaskan siapa orangnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved