Berita Medan

Pedagang Ikan Teri Dijebak dan Diperas oleh Pria Mengaku Anggota Polsek Delitua, Begini Modusnya 

Wahyudi Prasetya, pedagang ikan teri kaki lima, mengaku dijebak dan diperas oleh pria yang mengaku sebagai Tekab Polsek Delitua.

|
HO
ILUSTRASI. Wahyudi Prasetya, pedagang ikan teri kaki lima, mengaku dijebak dan diperas oleh pria yang mengaku sebagai Tekab Polsek Delitua pada Selasa (14/2/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wahyudi Prasetya, pedagang ikan teri kaki lima, mengaku dijebak dan diperas oleh pria yang mengaku sebagai personel Tim Khusus Anti Bandit atau Tekab Polsek Delitua.

Menurut korban, kejadian itu terjadi di lapak jualannya di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan pada Selasa (14/2/2023) lalu.

Baca juga: Bripka Madih Bongkar Seluruh Kronologi Kasus Polisi Peras Polisi sebelum Diperiksa Polda Metro Jaya

Peristiwa tersebut bermula ketika ada seorang pria yang diduga sebagai mata-mata kepolisian bernama Adi Tato datang ke tempatnya berjualan.

Ketika itu, Adi Tato menawarkan satu unit handphone kepada dirinya.

"Tiga hari sebelum kejadian, Adi Tato ini datang mau menggadaikan handphone tapi aku nggak mau, kalau beli mau ku bilang," kata Wahyudi kepada Tribun Medan, Jumat (17/2/2023).

"Ku tanya, itu handphone curian atau bukan, katanya bukan. Ku bayarlah Rp 500 ribu dia mau, karena yakin aku itu handphone dia," sambungnya.

Ia menjelaskan, selang tiga hari lamanya tiba-tiba dirinya didatangi oleh seorang pria yang mengaku merupakan Tekab Polsek Delitua.

Waktu itu, Tekab tersebut datang dengan mengendarai mobil Toyota Avanza BK 1217 ING dan membawa Adi Tato dalam keadaan diborgol.

"Adi Tato itu sudah terkenal memang di sini kibus (mata-mata kepolisian) Polsek Delitua. Ku liat Adi itu tangannya sudah terborgol di dalam mobil itu," sebutnya.

Dijelaskannya, pria yang mengaku Tekab itu langsung menuduhnya telah menampung handphone hasil curiannya.

Tekab itu pun langsung menawarkan perdamaian kepada dirinya dan meminta sejumlah uang tunai.

"Mereka ku duga sudah kerja sama. Kata tekab itu mau dilanjutkan atau nggak, kalau mau damai minta Rp 3 juta," bebernya.

Lebih lanjut, Wahyudi mengungkapkan karena ketakutan didatangi Tekab, kemudian menyerahkan sejumlah uang hasil dagangnya sebesar Rp 600 ribu.

"Ku bilang cuma segitu ada uang ku, diambilnya sama handphone itu lalu mereka pergi," ujarnya.

Dia mengatakan, keesokan harinya ia melihat Adi Tato sudah berkeliaran di lokasi tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved