Rumah Subsidi BTN
Ada Rumah Bersubsidi, Panen Buah Pun Kini Bisa Dinikmati Sendiri
BTN memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah subsidi
Penulis: Truly Okto Hasudungan Purba | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Monalisa Sitepu (38) mengambil segenggam pupuk buah dari dalam goni plastik berukuran sedang. Pupuk berwujud butiran tersebut ia taburkan sedikit demi sedikit ke sekeliling batang tanaman buah belimbing dan tomat yang ada di halaman belakang rumahnya.
Buah belimbing dan tomat ini sudah ditanam sejak setahun terakhir. Ada satu batang buah belimbing dan lima batang buah tomat yang ditanam Monalisa dengan metode tanaman buah dalam pot (tabulampot).
Senyum Monalisa mengembang. Raut bahagia terpancar jelas di wajahnya saat menaburkan pupuk hingga ke dalam pot terakhir. “Terus terang, saya sangat bahagia sekaligus terharu. Inilah kali pertama saya menanam buah di rumah sendiri,” kata Monalisa kepada Tribun Medan, Sabtu (4/2/2023).
Rasa bahagia mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia ini cukup beralasan. Sebelum membeli rumah, ia masih tinggal di rumah kontrakan. Di rumah kontrakan tersebut, ia menyalurkan hobinya bertanam buah-buahan seperti belimbing dan pepaya. Tapi karena harus pindah kontrakan, Monalisa tak sempat memanen buah yang sudah ditanamnya.
“Saya tak pernah menikmati hasil panen buah yang saya tanam karena sudah pindah ke rumah kontrakan lain. Akhirnya, panen buahnya dinikmati penghuni selanjutnya,” ujarnya.
Tapi, dalam satu tahun ke depan, pengalaman ini tak akan dirasakan lagi oleh Monalisa. Sebuah rumah bersubsidi yang ia beli pada Agustus 2021 telah membantu mewujudkan keinginannya untuk dapat menikmati sendiri panen buah yang telah ia tanam. Mengingat lahan rumahnya yang tidak luas, ia memilih menanam buah dengan sistem tabulampot.
Monalisa membeli rumah bersubsidi di Perumahan Puri Mencirim Asri yang berada di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang dengan harga unit saat itu Rp 150.500.000. Ia mengaku, sudah sejak lama memiliki niat untuk membeli rumah sendiri melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tetapi karena dirinya hanya seorang wiraswasta dengan usaha kios kecil-kecilan dan tidak memiliki slip gaji, ia sempat ragu.
“Waktu itu berpikir kalau mau ambil rumah KPR harus kerja kantoran dan punya slip gaji. Ternyata diberitahu pihak pengembang dan Bank BTN, bahwa pekerja informal seperti saya pun bisa mengambil rumah bersubsidi sepanjang memenuhi syarat,” terang Monalisa.
Monalisa melengkapi berkas pengajuan yang diminta. Sebagai pengganti slip gaji, dirinya melampirkan buku tabungan yang memuat transaksi keuangannya selama beberapa waktu tertentu. Sebelum sampai ke tahap pengajuan berkas, Monalisa membuka situs www.btnproperti.co.id.
Lewat situs ini, ia dapat memilih rumah bersubsidi yang ditawarkan ratusan pengembang. Melalui fitur “Simulasi KPR” ia juga dapat menghitung harga maksimal properti yang ideal. Cukup dengan memasukkan harga beli properti, uang muka, suku bunga per tahun, lama pinjaman dan mengklik “Hitung” maka akan diketahui biaya-biaya yang dibutuhkan dan angsuran per bulan yang harus dibayar calon debitur. “Waktu itu saya membayar uang muka sekitar Rp 25 juta. Dengan lama pinjaman 20 tahun, saya membayar angsuran sekitar Rp 1 jutaan setiap bulannya,” kata Monalisa.
Monalisa mengakui, proses pengajuan KPR bersubdisi yang ia ajukan melalui Bank BTN tidak menghabiskan waktu yang lama. Sejak berkas dinyatakan lengkap, prosesnya tak sampai dua minggu. “Saya senang akhirnya punya rumah sendiri. Sebagai pekerja dengan penghasilan yang pas-pasan, punya rumah bersubsidi adalah kebahagiaan tak terhingga. Saya bebeas berkreasi ketika sudah punya rumah sendiri. Saya pun kini bisa menikmati panen buah yang saya tanam sendiri,” ujarnya.
Pekerja Segmen Informal
Monalisa merupakan satu dari ratusan debitur segmen informal di Sumatera Utara yang mendapatkan kesempatan memiliki rumah bersubsidi melalui Bank BTN Kantor Cabang Medan.
Branch Manager BTN Kantor Cabang Medan, Carly Tambunan mengatakan, di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Karo, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 3.079 unit rumah bersubsidi sepanjang tahun 2021. Jumlah ini terbagi dalam tiga jenis kredit yakni Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 322 unit, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 2.754 unit, dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebanyak 3 unit.
Di tahun 2022 penyediaan rumah subsidi meningkat menjadi 4.100 unit. Dengan rincian Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 437 unit, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 3.593 unit, dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebanyak 70 unit.
Carly mengatakan, pekerja informal merupakan salah satu segmen yang sudah menjadi fokus BTN dalam memasarkan rumah bersubsidi. BP2BT dan FLPP menjadi jenis kredit yang dapat dipilih pekerja informal. Segmen informal ini menyasar berbagai jenis pekerjaan yang sifat pendapatannya non fixed income seperti sopir ojek online, pedagang di pasar tradisional, pedagang kaki lima (PKL), tukang pangkas, pemilik kios (warung) eceran, dan lain-lain.
| Fakta Seputar Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Senilai Rp 60 M yang Bakal Dibongkar Gubernur Bali |
|
|---|
| Dosen Levi Memang Pecinta Polisi, 2 Kali Pacaran Terakhir Tewas Usai 5 Tahun Bareng AKBP Basuki |
|
|---|
| Hasan Nasbi Bela Jokowi Kasus Ijazah, Pidanakan Roy Suryo cs Demi Jaga Nama Baik: Yakin Bisa Menang |
|
|---|
| Ramalan Zodiak Aries 24 November 2025: Stabil, Optimis dan Penuh Peluang |
|
|---|
| Fakta-fakta Tewasnya Ibu Hamil Irene Sokoy, Respons Gubernur hingga Klarifikasi RS Jelang Melahirkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/BTN-membantu-masyarakat.jpg)