Penculikan Anak

Beredar Voice Note Penculikan 2 Anak di Medan, Zaskiah dan Iva, Polda Sumut Berang dan Beber Fakta

Voice note beredar yang isinya menyebut percobaan penculikan anak sekolah atas nama Zaskia Kelas 2A dan Iva Kelas 4 C di SD Sei Petani Medan.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Randy P.F Hutagaol
Attn
Ilustrasi Penculikan. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Dua hari terakhir beredar voice note berisikan percobaan penculikan anak di Jalan Sei Petani Nomor 19 Medan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menuturkan,  Tim Opsnal Unit V Subdit III Polda Sumut bersama dengan tim opsnal unit PPA Polrestabes Medan telah melakukan penyelidikan, dan ternyata tidak benar.

“Adanya Voice note yang beredar di masyarakat  berisikan percobaan penculikan anak SD itu adalah tidak benar alias hoax,” ujar Kombes Hadi saat dikonfirmasi Tribun Medan, Sabtu (4/2/2023).

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat diwawancarai di Lapas Tanjung Gusta Medan, Rabu (17/8/2022).
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat diwawancarai di Lapas Tanjung Gusta Medan, Rabu (17/8/2022). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Menurut Kombes Hadi, setelah menerima informasi yang beredar di tengah masyarakat itu, Subdit III (Jatanras) dengan Unit PPA Polrestabes Medan langsung bergerak cepat melakukan penelusuran.

Voice note dimaksud beredar pada Jumat, 03 Februari 2023 sekira pukul 16.30 WIB yang isinya menyebut percobaan penculikan anak sekolah atas nama Zaskia Kelas 2A dan Iva Kelas 4 C di SD Sei Petani Medan.

Tim Opsnal Unit V Subdit III Polda Sumut bersama dengan tim opsnal unit PPA Polrestabes Medan bergerak ke SD Negeri Percobaan Jalan Sei Petani Nomor 19 Medan melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan wawancara dengan pihak sekolah.

Kepada polisi, Darwita  Staf Tata Usaha sekolah menjelaskan bahwa tidak benar adanya kejadian percobaan penculikan anak di sekolah tersebut.

Hal serupa disampaikan penjaga Sekolah bernama Sunardi.

“Tidak benar adanya kejadian percobaan penculikan anak di seputaran sekolah maupun juga di luar gerbang sekolah,” ujar Sunardi.

Kepala Sekolah Fauziah Rusmini mengaku heran atas rumor tersebut.

Rusmini menyampaikan, sama sekali tidak benar adanya peristiwa percobaan penculikan anak di sekolah.

“Yang jelas, tidak ada peristiwa pencobaan penculikan anak di lingkungan sekolah ini,” kata Rusmini.

Kepala sekolah juga menjelaskan bahwa tidak ada siswa mereka bernama Zaskiah dan Iva serta pegawai atas nama Heriono.

Adanya WA  berantai yang mengatakan kejadian percobaan penculikan anak tersebut juga bukan dari pihak sekolah, akan tetapi info tersebut  berasal dari salah satu wali murid SD Al Ikhlas Jalan Sei Padang Nomor 129 Medan.

Akan tetapi, menurut Rusmini kepala sekolah, pada hari Kamis 2 Februari 2023 kepala sekolah mengumpulkan seluruh guru dan pegawai agar meningkatkan kewaspadaan sehubungan dengan adanya isu-isu penculikan anak, sehingga penjagaan di sekolah diperketat oleh satpam.

Menurut Kombes Hadi,selanjutnya Tim Opsnal pun mengunjungi Sekolah Al-Ikhlas Jalan Sei Padang Nomor 129 Medan dan bertemu dengan staf pengajar/guru BK, Intan Atmika.

Guru bernama Intan tersebut juga menyatakan tidak ada peristiwa percobaan penculikan anak di lingkungan sekolah mereka dan juga tidak ada siswa yang bernama Zaskiah dan Iva serta pegawai  atas nama Heriono.

Penyelidikan polisi setelah menemui para guru, ternyata  pesan WA berantai itu dikirim oleh orang tua murid bernama Askarauf kepada guru.

Kemudian tim melakukan konfirmasi kepada Askarauf, dan menyatakan bahwa wa berantai tersebut ia dapat dari grup pengajian dan tujuannya mengirim kepada guru agar waspada dengan adanya isu penculikan anak.

Atas pesan berantai melalui WhatsApp ini yang menimbukan kepanikan massal ini, Ditreskrimsus (Subdit SIBER) tengah memburu pembuat konten hoax ini.

"Ditreskrimsus (Subdit SIBER) saat ini sedang mencari asal/pelaku pembuat konten dan yang menyebarkan. Itu tidak benar, itu berita-berita hoax karena kita sudah cek ke lokasi dan tidak ada,”tutur Kombes Hadi.

Begitu pun, Kombes Hadi menganjutkan bila warga menemukan hal-hal yang mencurigakan agar segera melapor kepada Polisi.

"Segera laporkan ke Polisi jika menemukan hal-hal mencurigakan serta tetap awasi anak-anak kita dan lingkungan sekitar, dan harus tetap peka,”anjur Hadi.

(Jun-tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved