Breaking News

Bank Sumut Tunda Melantai, Seiring Dinamika di Pasar Modal

proses IPO Bank Sumut sudah memasuki tahap penawaran awal (book building) yang berlangsung mulai tanggal 5 hingga 18 Januari 2023.

Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ANGEL
Corporate Secretary Bank Sumut, Agus Condro Wibowo saat menyampaikan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Sumut, Jumat (20/1/2023) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) memutuskan untuk menunda proses Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), seiring dinamika yang terjadi di Pasar Modal.

Untuk diketahui, proses IPO Bank Sumut sudah memasuki tahap penawaran awal (book building) yang berlangsung mulai tanggal 5 hingga 18 Januari 2023.

Corporate Secretary Bank Sumut Agus Condro Wibowo mengatakan, keputusan penundaan tersebut diambil Perseroan bersama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan seluruh profesi penunjang.

"Saat ini, Bank Sumut tengah mengatur timeline baru untuk jadwal IPO guna mengoptimalkan penawaran umum perdana saham," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Medan, Selasa (31/1/2023).

Agus menyampaikan, Perseroan tetap berkomitmen melanjutkan proses IPO dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang dan ekspansi bisnis.

Baca juga: Ditanya Isu Sering Terima Setoran Rp 800 Juta dari Dirut Bank Sumut, Edy Rahmayadi: Capek Kali Lah

Sementara, sepanjang tahun 2022, Bank Sumut berhasil membukukan kinerja yang mengesankan. Pada akhir Desember 2022, Perseroan mencatatkan modal inti sebesar Rp 4,5 triliun.

Bank Sumut juga sukses membukukan laba bersih sekitar Rp706 miliar pada 2022 (belum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen secara tahunan (Year on Year/YoY). Ada pun pada 2023, manajemen Bank Sumut memproyeksikan perolehan laba bersih sedikitnya Rp 800 miliar.

Sementara itu, kredit yang disalurkan Perseroan tercatat melesat sebesar 10,58 persen per akhir Desember 2022 dengan total outstanding mencapai Rp 27,85 triliun (belum diaudit). Seiring pertumbuhan penyaluran kredit, Bank Sumut berhasil menjaga kualitas kredit.

Ini tercermin pada rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL Net belum diaudit) yang berada di level 1,21 persen atau membaik dari tahun buku 2021 sebesar 1,80 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Sumut selama tahun 2022 mencapai Rp 31,9 triliun (belum diaudit). Capaian ini meningkat sekitar 3,01 persen YoY. Produk tabungan dan giro tercatat mendominasi komposisi dana pihak ketiga hingga 60 persen.

Menaggapi hal ini, Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan mengatakan, ini merupakan upaya terbaik yang bisa dilakukan. Pada dasarnya secara fundamental kinerja keuangan Bank Sumut sangat bagus dan layak IPO.

Tetapi kondisi bursa yang kinerjanya naik turun pada awal tahun, dan Gunawan melihat potensi tekanannya masih berlanjut, ditambah dengan posisi Direktur Utama yang kosong, sehingga memang tidak ada salahnya jika menunda IPO tersebut.

"Di tengah himpitan pasar saat ini, memang kalau dipaksakan akan selalu ada jalan keluar agar tetap bisa IPO. Namun konsekuensinya adalah biayanya juga sangat besar," ujarnya, Selasa (31/1/2023).

Dikatakannya, saat ini investor selalu berharap harga saham setelah IPO itu bisa naik ketika melantai di bursa. Dengan situasi yang sekarang, mengkondisikan harga saham naik setelah IPO itu bukanlah perkara mudah.

Lanjutnya, hal itu karena tren kinerja pasar saham pada tahun 2023 ini sangat berpeluang membentuk tren turun. Sehingga dibutuhkan upaya ekstra untuk menjaga harga saham di pasar skunder atau dikenal dengan istilah greenshoe.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved