Medan Terkini

Bank Sumut Tunda IPO Tahun Ini, Ini Alasannya

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) memutuskan untuk menunda rencana penawaran umum saham perdana.

TRIBUN MEDAN/HO
Nasabah Bank Sumut saat melakukan setor tunai di Bank Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) memutuskan untuk menunda rencana penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) pada Januari 2024 Ini.

Penundaan tersebut dilakukan lantaran melihat kondisi untuk melakukan IPO di tahun ini kurang tepat dan tidak kondusif.

"Hampir semua perusahaan yang ingin melakukan IPO harus menunggu hingga tahun depan dan kami pun demikian, karna tahun ini market kurang kondusif untuk melakukan IPO," ujar Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi.

Dikatakan Babay, pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang direncanakan akan dilakukan pada Februari 2024 mendatang, pihaknya akan mengajukan beberapa pilihan cara kepada para pemegang saham untuk penambahan modal.

"IPO itukan sebenarnya cara menambahkan modal, jadi penambahan modal itu tidak ada hanya di IPO, kami nanti di RUPS tahun ini mengajukan beberapa pilihan kepada para pemegang saham, salah satunya adalah IPO dan/atau perpetual bond ," katanya.

Nantinya, pada RUPS tahun ini para pemegang saham akan memutuskan apakah Bank Sumut menerbitkan perpetual bond atau IPO di tahun depan.

"Nah itu tergantung analisa market, keputusannya ada di RUPS tahun ini di bulan depan. Jadi nanti para pemegang saham mengambil keputusan untuk penambahan modal di tahun depan melalui IPO atau perpetual bond atau kombinasi dari itu ya kita ikutin saja," ucapnya.

Babay menyebutkan, jika di dalam RUPS ditetapkan untuk melakukan IPO, maka proses IPO mendatang tidak akan diulang secara keseluruhan dari awal, hanya saja untuk data akan diperbarui yakni kinerja pada Public Expose yang terdekat dengan jadwal IPO.

"Kalau IPO itu disebut proses dari awal juga tidak. Tapi ada yang dari awal, misalnya untuk public expose berdasarkan laporan keuangan bulan apa, terus timnya masih bisa menggunakan tim lama, kan tidak mengulang dari awal lagi," ucapnya.

Untuk tahun ini, Babay akan melakukan riset lebih dalam lagi mengenai baik ataupun buruknya dari perpetual bond.

Sementara itu, Babay mengatakan bahwa pada tahun ini Bank Sumut akan membentuk super tim dengan menambah satu direksi dari sebelumnya empat menjadi lima direksi.

"Strategi kita di tahun 2024 kita membentuk super tim yang sebelumnya berempat, insyallah tahun ini di RUPS di bulan Februari 2024 mendatang kita sudah lengkap menjadi lima direksi," katanya.

Super tim ini, dikatakan Babay, akan berkolaborasi dengan para divisi dan karyawan bank Sumut dengan saling bahu-membahu untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh otoritas atau Pemprov.

"Kemudian, kita juga sampaikan bahwa strategi kita menggunakan kata-kata yang lebih simpel yaitu 4P. P pertama adalah Pasar berupa pemetaan target market, People yang mencakup perbaikan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, Produk yaitu berorientasi pengembangan dan Inovasi produk dan layanan terutama yang berbasis digital dan yang terakhir adalah Proses," pungkasnya

(cr10/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved