Bayi Meninggal
Dokter Saut Simanjuntak malah Duduk Manis Ikut RDP, Bayi dalam Kandungan Yanti Ujung Meninggal Dunia
Saat Yanti butuh dokter kandungan, Dokter Saut Simanjuntak malah RDP dengan DPRD Dairi. Dirut RSUD Sidikalang janji panggil si dokter.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Beredar foto Dokter Saut Simanjuntak yang lebih mementingkan hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dairi pada hari Senin (9/1/2023).
Rapat yang berlangsung mulai pukul 9 pagi hingga pukul 12 siang itu membahas tentang keputusan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang yang dituding melakukan pemecatan kepada Dokter Tarmizi Rangkuti.
Padahal, pada hari dan waktu yang sama, seorang pasien asal Dusun III Lae Pinang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi , Rahmadayanti boru Ujung (32) yang membutuhkan perawatan medis.
Baca juga: Wanita Ini Tertangkap Basah Mencopet di Pajak USU Medan, Nyaris Diamuk Massa
Rahmadayanti yang sudah masuk ke RSUD Sidikalang pada hari Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 22.30 WIB, belum mendapatkan perawatan medis dengan dalih dokter sedang tidak ada.
Padahal, Rahmadayanti datang ke RSUD dengan kondisi yang mengkhawatirkan karena sudah pecah ketuban.
Hingga pada akhirnya, Rahmadayanti baru menjalani operasi sesar sekitar pukul 4 sore, namun bayi dalam kandungannya sudah meninggal dunia.
Padahal, menurut informasi yang diterima Tribun Medan, Dokter Saut Simanjuntak merupakan satu - satunya dokter spesialis Obgyn yang ada di RSUD Sidikalang.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Sidikalang, dokter Pesalmen Saragih mengungkapkan akan segera memanggil dokter Saut untuk menanyakan maksud dan tujuannya hadir dalam RDP bersama anggota dewan tersebut.
"Sampai pagi ini masih sulit dihubungi. Semalam masih operasi. Kita lihat hari ini ya, biar dia jelaskan kenapa malah memilih duduk di dewan tanpa ada surat Spt sementara pelayanan terganggu, " Ujarnya kepada Tribun Medan, Rabu (11/1/2023)
Diketahui sebelumnya, pasien bernama Rahmadayanti boru Ujung (32) dan suaminya, Mayahtra simanjorang (36) harus kehilangan bayi pertama mereka karena terlambat ditangani.
Pasien awalnya masuk ke RSUD pada hari Sabtu (7/1/2023) malam dengan kondisi pecah ketuban.
Namun, pasien baru ditangani pada hari Senin (9/1/2023) sekitar pukul 4 sore dengan dilakukan operasi sesar untuk mengeluarkan sang bayi. Namun naas, setelah berhasil dikeluarkan, bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia.
Kronologi Yanti Boru Ujung Kehilangan Bayi, Dimarah Perawat hingga Tak Ada Dokter di RSUD Sidikalang
TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Pasangan suami istri asal Dusun III Lae Pinang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi harus merelakan buah hatinya meninggal dunia saat berada di dalam kandungan.
Hal tersebut terjadi saat menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Menurut keterangan pasien, Rahmadayanti boru Ujung (32) mengatakan, dirinya bersama sang suami, Mayahtra Simanjorang (36) datang ke RSUD Sidikalang pada hari Sabtu (7/1/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB dengan kondisi sudah pecah ketuban.
Baca juga: Daftar Lengkap Lokasi Listrik Padam di Medan Hari Ini, Berlangsung hingga Jam 1 Siang
"Pada malam minggu itu datang kemari sudah pecah ketuban , karena kata bidan di kampung, alat disana lebih lengkap. Lalu, setiba di rumah sakit, tante saya turun nanya ke perawat ada dokter gak. Katanya ada. Makanya kami rawat disini, " Ujarnya kepada Tribun Medan, Selasa (10/1/2023).
Dirinya mengungkapkan, apabila dari awal disebut tidak ada dokter, maka pasangan suami istri akan bergerak ke rumah sakit yang ada di Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.
Baca juga: 20 Sepeda Motor Hasil Curian Diamankan Polsek Percut Seituan dari Gudang di Bandar Klippa
Setelah diberitahu ada dokter, maka Rahmadayanti kemudian di bawa ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) , dan dilakukan pemeriksaan luar.
Setelah dilihat sudah pecah ketuban, perawat yang kala itu sedang berjaga kemudian menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan USG. Namun, pemeriksaan itu dilakukan oleh dokter yang kala itu di sebut sedang melakukan operasi kepada pasien lain.
"Setelah kami tunggu sampai jam 12 malam ke atas, kata perawat nya besok aja di USG. Rawat inap aja dulu. Baru lah saya di bawa ke ruangan Mawar, " Jelasnya.
Setelah keesokan harinya tepatnya pada hari Minggu, Rahmadayanti tak kunjung mendapatkan perawatan dari pihak kedokteran. Malah menurut kata salah seorang perawat bahwa dokter pada hari Minggu tidak ada di rumah sakit.
"Rupanya pas hari minggu, enggak ada dokter. Besok lah pas hari senin, " Ucap Rahmadayanti menirukan ucapan perawat.
Dirinya pun mendesak perawat agar segera dilakukan pemeriksaan USG, namun perawat malah memarahi pasien.
"Katanya masih ada nomor antrian. Nanti lah tunggu nomor antriannya kosong. Aku kondisinya sudah lemas, tidak ada tenaga lagi. Jadi kami tanya, bagaimana ini. Lalu di bawa lah kami ke ruangan VK (kamar bersalin). Jadi karena sudah gak sanggup lagi, ku bilang lah, gak bisa kami di duluankan kak? . Lalu kata mereka, masih banyak pasien disitu. Lagian dokter cuma satu. Kalau kalian mau (cepat), kalian bilang lah sama dokternya, " Ungkapnya.
Hingga pada hari senin, sekitar pukul 4 sore, dirinya baru di bawa ke ruangan operasi untuk dikeluarkan bayi dari dalam perutnya.
Namun naas, bayi dalam kandungannya sudah meninggal dunia.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak keluarga kemudian meminta bayi tersebut agar segera dilakukan prosesi pemakaman.
Menurut Rahmadayanti, dirinya sampai sekarang belum mendapat keterangan resmi dari dokter terkait apa penyebab sang bayinya meninggal dunia.
"Belum ada diberitahu apa - apa. Katanya nanti dikasih tau, tapi sampai sekarang belum ada, " Tutupnya.
Sementara itu, menurut keterangan dari sang suami, Mayahtra menjelaskan bahwa ini merupakan bayi pertama mereka setelah menikah pada tahun 2020.
"Sebelumnya istri saya pada tahun 2021 sudah hamil, namun keguguran. Nah tahun ini lah punya anak lagi, namun meninggal dunia dalam kandungan, " Sebutnya sambil menahan air mata.
Terpisah, Direktur Umum (Dirut) RSUD Sidikalang, dokter Pesalmen Saragih menjelaskan dirinya masih ingin menanyakan kejelasan kepada dokter yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Sekarang ini dokternya masih menjalani operasi, nanti setelah operasinya selesai, akan saya panggil untuk menanyakan kejelasan kronologisnya bagaimana, " Kata Pesalmen.
(cr7/tribun-medan.com)
(cr7/tribun-medan.com)
| Bayi Meninggal di RSUD Sidikalang, Bupati Dairi Cemberut Datang ke Ombudsman |
|
|---|
| dr Saut Simanjuntak Diberhentikan dari Dokter Madya soal Bayi Meninggal, Sebelumnya Kasih 25 Juta |
|
|---|
| Dokter Saut Dikenakan Hukuman Disiplin, Terbukti Meninggalkan Tugas hingga Sebabkan Bayi Meninggal |
|
|---|
| Akhirnya Orangtua Bayi Meninggal dan Dokter Saut Simanjuntak Berdamai, 25 Juta Upah-upah |
|
|---|
| Mayahtra Simanjorang Bongkar Pemberian Amplop, Rumor Terima 50 Juta Kasus Bayi Meninggal di Dairi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dokter-Saut-Simanjuntak_Bayi-meninggal-di-RSUD-Sidikalang_.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.