50 Tahun Perhumas, Organisasi Serumpun Berkumpul Menjawab Tantangan Humas
Bertepatan dengan tahun emas ke-50 Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), dilakukan diskusi panel hingga peluncuran buku.
Menurut pendiri sekaligus CEO LSPR Communication and Business Institute, bangsa ini harus percaya pada kemampuan humas Indonesia jika ingin mencapai ranah internasional.
Usman menambahkan, upaya itu sebisa ditempuh, salah satunya dengan memberikan pengalaman dan pelatihan kepada humas.
Pengalaman dapat dilakukan dengan memberikan ruang seluasnya untuk berkreasi.
Sementara pelatihan dapat dilakukan dengan memberikan Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy seperti yang program dilakukan oleh Kominfo.
Sementara itu, Ketua Umum IPRAHUMAS Thoriq Ramadani merangkum setidaknya ada tiga prioritas kompetensi yang harus dimiliki humas saat ini.
Antara lain, kompetensi menyusun pola strategi, analisis media sosial, serta kemampuan menulis.
Strategi IPRAHUMAS untuk mengasah kompetensi ini adalah dengan mengadakan kompetisi dan apresiasi kepada anggota dan instansi berprestasi.
Termasuk, memilih duta IPRAHUMAS dan mendorong kemampuan menulis pranata humas dengan rutin menerbitkan buku.
Ketua Umum ASPIKOM Bekti Istiyanto menekankan hal serupa. Menurutnya, pemerataan kompetensi humas di seluruh Indonesia sudah harus menjadi perhatian bersama. Perkembangan kompetensi ini harus didukung oleh keselarasan praktik dan teori.
Untuk itu, ia berharap ajang ini dapat menjadi momentum bagi asosiasi serumpun untuk dapat bersama-sama membantu akademisi dalam memajukan pemerataan kompetensi di bidang komunikasi.
Lain lagi dengan tantangan yang dihadapi oleh para humas di kalangan BUMN.
Ketua FH BUMN Aestika Oryza Gunarto mengatakan, sebagai badan usaha milik negara, perusahaan BUMN tidak bisa terlepas dari sorotan masyarakat.
Untuk itu, humas BUMN memiliki peran strategis, khususnya dalam menyampaikan economic dan social value korporasi. Value inilah yang kemudian harus diamplifikasikan kepada masyarakat.
“Peran organisasi serumpun dapat menjadi penghubung (hub) agar informasi bisa lebih meluas,” katanya.
Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Dadang Rahmat Hidayat sependapat. Menurutnya, kolaborasi dapat menciptakan pemahaman yang sama. “
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Peluncuran-Buku-50-Tahun-Perhumas.jpg)