Piala Dunia di Kedai Tok Awang
Hakimi Tahu Mbappe Seperti Bugatti
Maroko telah mencatat sejarah. Mampukah melangkah lebih jauh? Atau sebaliknya, Perancis yang maju ke final dan berada selangkah dari sejarah cemerlang
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
Di luar kekonyolan ini, Prancis tetap digdaya dan sudah sampai di semi final, dan kini tinggal berjarak selangkah dari sejarah yang cemerlang: juara dunia back to back alias dua kali beruntun.
Sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia, hanya dua negara yang mampu melakukannya yakni Italia (1934 dan 1938) dan Brasil (1958 dan 1962). Jerman menorehkan sejarah lain pula. Dengan bendera Jerman Barat (ketika itu Jerman belum bersatu), mereka satu-satunya negara yang lolos ke final tiga kali berturut-turut pada 1982, 1986, dan 1990, tapi baru berhasil jadi juara di tahun 1990, mengalahkan Argentina yang juara pada 1986.
Namun terlepas dari menang atau kalah nanti, pencapaian Maroko telah menyeruakkan kebanggaan luar biasa pada tiap-tiap rakyat negeri ini.
Satu pencapaian yang tidak main-main. Mereka menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke semi final piala dunia. Maka di mana-mana, di tiap penjuru negeri, terpampang simbol-simbol yang merepresentasikan sepak bola Maroko.
"Enggak heran, memang pasti bangga kali, lah,” kata Tok Awang. “Kita aja, pun, gitu. Baru menang dari Malaysia aja udah bangga. Menang lawan Curacao Shin Tae-yong setengah mati dipuja-puja. Bayangkan kelen cemana kalok kita yang sampek di semi final piala dunia. Bukan cumak jerseynya yang laku. Langsung diangkat Pak Prabowo orang tu semua jadi jenderal." (t agus khaidir)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/hakimimesssii2.jpg)