Pencabulan
BIADAB! Marbot Masjid Ini Jejali Alat Vital ke Mulut Bocah yang Selesai Ngaji, Modus Tebak Permen
Seorang marbot masjid bernama Ridwan mencabuli bocah berusia lima tahun dengan modus mengajak korbannya tebak-tebakan rasa permen
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Ridwan, marbot masjid di Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan benar-benar biadab dan bikin marah banyak orang.
Sebab, marbot masjid ini mencabuli bocah berusia lima tahun, dengan cara memasukkan alat vital nya ke mulut korban dengan modus tebak rasa permen.
Terbongkarnya kelakuan bejat dan biadab pelaku ini setelah korban mengadu pada orangtuanya di rumah.
Baca juga: Modus Tebak-tebakan Rasa Permen, Marbot Masjid Nekat Lecehkan Anak Perempuan
Baca juga: AKHIRNYA Penganiayaan Marbot Masjid di Medan Ditangkap Polisi, Buron Selama Sebulan
Dari keterangan Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Ipda Rostati, kasus pencabulan ini berlangsung usai korbannya mengaji.
Saat itu, pelaku yang sudah merencanakan aksinya mengajak korban ke gudang masjid.
Di sana, pelaku berpura-pura mengajak korban untuk main tebak-tebakan rasa permen.
Baca juga: PN Tebingtinggi Vonis Terdakwa Pencabulan Putri Almarhum Anggota Polisi Hukuman Penjara 20 Tahun
"Pelaku kemudian menutup mata korban dan memasukkan kemaluannya ke dalam mulut anak tersebut sembari melakukan onani," kata Rostati, Jumat (9/12/2022).
Setelah klimaks, pelaku memuncratkan spermanya ke mulut korban.
Saat itu, sambung Rostati, korban sempat muntah.
"Korban muntah dan bilang rasanya tidak enak," kata Rostati.
Baca juga: Setahun DPO, Pengusaha Apotek Terpidana Pelaku Pencabulan Anak Kandung Dibekuk Kejari Sergai
Baca juga: LAKUKAN Pencabulan terhadap Tiga Anak di Bawah Umur, Remaja di Siantar Ditangkap Polisi
Agar aksinya berjalan mulus, marbot masjid ini mengatakan bahwa permen yang ia berikan itu rasa yougurt.
"Dari hasil pemeriksaan kami, ternyata dia menargetkan empat orang anak. Tapi yang berhasil dilakukan sebanyak dua kali terhadap anak usia lima tahun dan sembilan tahun," kata Rostati.
Namun, sambung Rostati, yang berani melapor baru satu orang.
Adapun korban yang melapor berinisial R.
Baca juga: Nasib Siswi SMP Korban Pencabulan Ayah Tirinya, Kini Melahirkan dan Terpaksa Tetap Lanjutkan Sekolah
"Yang satu lagi nanti kami akan 'jemput bola' untuk bisa di BAP," kata Rostati.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/marbot-masjid-jejali-alat-vital.jpg)