Demo SMA Negeri 6 Medan
Soal Pemeriksaan Kepala SMA Negeri 6 Medan, Kadisdik: Pasti Saya Tindak
Kepala Dinas Pendidikan Sumut mengaku sudah memeriksa Kepala SMA Negeri 6 Medan, Siti Rahmah Lubis
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kepala Dinas Pendidikan Sumatra Utara, Asren Nasution menyebut pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait laporan dugaan korupsi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan perbudakan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Medan.
"Siapapun dia jika melanggar aturan kita proses, mau kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, murid, siapa saja, karena memang itu tuntutan," ujar Asren, Selasa (29/11/2022).
Menurut Asren, pihaknya masih memeriksa seluruh guru, siswa serta staf yang merasakan kepemimpinan Kepala SMAN 6 Medan Siti Rahmah Lubis.
Baca juga: Siswa SMA Negeri 6 Medan Minta Kepala Sekolah Dicopot, Kadisdik Ngaku Cari Dalang Provokatornya
"Sudah kita periksa satu persatu. Kita meriksanya kan tidak satu orang, tapi banyak. Makanya kita himpun nanti menjadi satu kesatuan," ucapnya.
Ia memastikan jika hasil pemeriksaan sudah selesai dan akurat, baru akan diambil keputusan apakah mencopot Siti Rahmah atau tidak.
"Yang pasti tindakan yang salah, pasti saya tindak, tidak boleh ditawar-tawar dan itu perintah Bapak Gubernur. Tinggal lagi menunggu masanya. Seperti orang hamil pasti melahirkan. Tapi tunggu proses melahirkan secara elegan," ucapnya.
Baca juga: HARI GURU, Giliran Siswa Desak Copot Kepala SMA Negeri 6 Medan Soal Dugaan Korupsi Dana BOS
Namun, Mantan prajurit TNI-AD berpangkat Kolonel Ajudan Jenderal (CAJ) itu tidak menyebutkan secara detil kapan proses pemeriksaan Siti Rahmah Lubis akan selesai.
"Kita lihat saja, karena kita kalau meriksa satu, panggil lagi yang lain. Kalau kita anggap sudah cukup sudah akurat, oke selesai. Karena tidak satu dua orang. Beberapa orang. Supaya keputusan tadi itu tidak membawa fitnah juga," katanya.
Asren berharap nantinya keputusan yang dia ambil berdasarkan fakta yang kuat.
Baca juga: Dugaan Korupsi Kepala SMA Negeri 6 Medan, Kadisdik: Tunggu Hasil Pemeriksaannya
"Harus betul-betul akurat, haqqul yaqin bahwa keputusan saya untuk mempertahankan kah kuat, kalau untuk diganti juga kuat. Karena kita periksa, anak-anak siswa, petugas kantin,"
"Makanya kita enggak boleh sepihak. Kita menghindari keputusan yang didasari kepentingan sesaat. Kita betul-betul menegakkan aturan dan memartabatkan dunia pendidikan," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)