Pembunuhan
Harapan Munthe yang Mutilasi Istrinya Dikenal Baik dan Bekerja sebagai Tukang Becak
Keluarga pelaku mutilasi menceritakan keseharian pelaku sebagai tukang becak di Doloksanggul.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Samaria mengatakan pelaku keluar dari pintu belakang dan bertemu dengan putra Samaria.
Pelaku pun sempat mengatakan bahwa ia telah membunuh istrinya.
"Dibilangnya begini 'Bangun, nga hupamate be inangudam, nga huseat be'. Gitu aja, baru dia langsung ke polisi," katanya.
Samaria mengatakan potongan tubuh korban pun ditemukan berserakan.
Setidaknya ada tiga lokasi tempat potongan tubuh korban berserakan.
Tubuh korban ditemukan di dapur, bagian belakang rumah dan ada juga di sebuah bungkusan.
Samaria menuturkan pelaku mengalami gangguan mental setelah mengalami peristiwa nahas saat masih anak-anak.
"Waktu dia kecil, mertuaku berjualan di kantin. Nah, saat itu gas meledak. Mertuaku dan edaku terbakar dan Harapan Munte ini juga terbakar dan mengenai bagian belakang kepalanya. Makanya dia jadi kayak gini," katanya.
Setelah kejadian tersebut, masyarakat pun banyak mendatangi lokasi kejadian.
Sebagian masyarakat juga berkumpul di warung terdekat dan membahas soal peristiwa tersebut. Namun, tak satupun yang mau memberikan komentar soal peristiwa tersebut.
(cr3/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Jasad-korban-mutilasi-di-Humbahas-akan-segera-dibawa-ke-RS-Bhayangkara-Medan.jpg)