Berita Taput
Sempat Geger Gegara Hantu, Kini Warga Desa Siabalabal Beraktivitas Kembali
masyarakat desa Siabalabal tersebut mulai resah setelah kematian seorang warga bernama Jetton Tampubolon yang dinilai tidak wajar.
Penulis: Maurits Pardosi |
Atas peristiwa ini, Kepala Desa Siabalabal Krisno Tampubolon memberikan keterangan soal kejadian tersebut. Masyarakat juga mendesak agar dilakukan ritual pemurnian melalui ritual pangurasan.
“Kejadian-kejadian yang ada di Desa Siabalabal I, saya mengharap sebagai kepala desa, masyarakat supaya tenang, jangan takut. Kembalilah bekerja seperti biasa. Tuhan akan membantu kita. Kalau ada informasi yang begitu tiba-tiba dalam rumah tangga kita, seperti kata Pak Kapolres bahwa di desa kita sudah ada tim terpadu lengkap dengan tim medis,” ujar Krisno Tampubolon beberapa waktu lalu.
“Apabila ada yang merasakan sesuatu, cepat dilapor kepada pos terpadu, aparat desa, kepolisian juga TNI yang siap siaga di desa kita,” terangnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tetap bekerja seperti biasa dan tak usah takut bekerja ke ladang.
“Jangan takut, kembalilah bekerja dengan normal,” terangnya.
Selanjutnya, Kapolsek Sipahutar AKP Johanis Ginting juga ikut meredam keinginan masyarakat sekitar yang bercokol ingin melakukan ritual tersebut.
Ia juga menyampaikan, masyarakat kini sudah dijaga oleh pihak kepolisian dan TNI. Soal ritual pembersihan desa dari roh-roh jahat, ia meminta agar masyarakat berkoordinasi dengan pihak keagamaan.
“Kami dari Kapolsek Sipahutar menjelaskan situasi desa Siabalabal I ini sampai saat ini, situasi masih kondusif,” ujar Kapolsek AKP Johanis Ginting.
Selanjutnya, ia menjelaskan perihal jumlah pasukan kepolisian yang turun untuk mendampingi warga tersebut.
“Jumlah pasukan yang diturunkan ada sebanyak 40 orang; 30 dari Polres dan 10 dari Polsek. Kemungkinan tidak ada tambahan karena situasi masih dalam kondusif,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/begu-ganjang-lagi.jpg)