Karo
Dosen Sekolah Vokasi IPB Beri Pelatihan, Ubah Bunga Krisan Jadi Produk Teh Krisan di Berastagi
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada para peserta mengenai cara membuat teh dari bunga krisan dengan berbagai rasa sesuai.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Dosen Sekolah Vokasi IPB University memberikan pelatihan mengolah bunga krisan menjadi teh krisan kepada masyarakat di Balai Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Pelatihan ini dilakukan dalam rangka kegiatan Dosen Mengabdi Pulang Kampung IPB University yang dilaksanakan, Jumat (9/9/2022).
Ketua Tim Dosen Mengabdi Pulang Kampung IPB di Desa Raya Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, Leni Lidya, mengatakan pelatihan diikuti oleh Kepala Desa, Kepala UPT Wilayah 3, Kepala BPP, Ketua BUMDES, PPL Desa Raya, ibu-ibu PKK, ketua kelompok tani dan perwakilan anggota dari gabungan kelompok tani (gapoktan) Persada Raya.
Baca juga: MTU Lakukan Pelatihan Pengembangan Dosen
Pelatihan pembuatan teh krisan dibuka oleh Ripka Prianti, SP selaku penyuluh pertanian di Desa Raya yang mengatakan sangat mendukung kegiatan Dosen Mengabdi Pulang Kampung di Desa Raya Kecamatan Berastagi.
"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu petani bunga krisan yang mengalami penurunan penjualan selama pandemi covid 19, selain juga menghadapi masalah fluktuasi harga bunga krisan," ujarnya.
Leni menuturkan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada para peserta mengenai cara membuat teh dari bunga krisan dengan berbagai rasa sesuai selera konsumen.
Materi pelatihan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tim, hal ini dikarenakan pada saat pandemi banyak bunga krisan tidak dipanen petani karena tidak adanya permintaan sehingga mengalami kerugian.
Selama ini bunga krisan dijual dalam bentuk bunga potong ke pasar.
Untuk mengatasi masalah petani, bunga krisan dapat diolah menjadi teh krisan yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan masyarakat terutama para ibu-ibu di Desa Raya.
Selain mengolah produk, gapoktan juga harus memperhatikan strategi pemasaran dan branding agar dapat bersaing di pasar.
Rangkaian kegiatan Dosen Mengabdi Pulang Kampung ini dimulai dari pemberian materi tentang pentingnya strategi pemasaran dan branding pada suatu usaha dan pelatihan pengolahan teh krisan dengan rasa original, lemon dan peppermint dengan praktek secara langsung oleh peserta di lapangan.
Tim Dosen Mengabdi, Anita Ristianingrum, menjelaskan pentingnya strategi pemasaran dalam penjualan suatu produk agar dapat bersaing di pasar.
Dalam straregi pemasaran suatu produk perlu menetapkan segmentation, targeting dan positioning dimana adanya kandungan senyawa pada teh krisan yang memiliki manfaat bagi kesehatan dapat menjadi positioning dari produk teh krisan.
Baca juga: Dosen Fasilkom-TI USU Lakukan Pengembangan Aplikasi E-Learning di SMA Negeri 5 Binjai
Anita juga menjelaskan bagaimana strategi product, price, place dan promotion yang dapat dilakukan untuk produk teh krisan berdasarkan hasil penelitiannya agar sesuai dengan selera konsumen.
Branding produk teh krisan perlu dilakukan untuk membangun dan membesarkan identitas sebuah brand/merek agar dapat bersaing di pasar dan menjamin keberlanjutan serta perkembangan usaha.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Dosen-Sekolah-Vokasi-IPB-University-memberikan-pelatihan.jpg)