Brigadir J Ditembak Mati
MENGUNGKAP Rahasia Kuat Maruf dengan Putri, Anehnya Sang Sopir yang Malah Marah dan Ingin Kabur
Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masih terus sorotan dan menjadi tanda tanya publik
Sebelumnya, Susi mengaku mendengar suara tangisan atau semacam desahan dari kamar Putri Candrawathi. Kemudian Kuat Maruf turun ke bawah dan merokok.
Putri Candrawathi sempat menanyakan di mana Brigadir J. Lalu dipanggil Bripka RR untuk membawa Brigadir J ke atas. Setelah Brigadir J di atas dan bertemu Putri Candrawathi di kamar.
Tapi Bripka RR tak mendengar apa pembicaraan istri komandannya itu dengan Brigadir J. Sementara Kuat Maruf gelisah dengan penuh amarah.
Baca juga: Bripka Ricky Rizal Sudah Punya Pengacara, Terungkap Kesaksian Baru Kliennya Kejadian di Magelang
Setelah Brigadir J keluar, Kuat Maruf kembali masuk ke kamar Putri Candrawathi dan di kamar juga, Bripka RR tidak tahu apa yang dibicarakan Putri dengan Kuat Maruf.
Setelah kejadian di atas tersebut, Bripka RR mengamankan senjata Brigadir J dan diberikan kepada Bharada E untuk disimpan.
Selama di Magelang, Brigadir J tidur bersama dengan Bharada E. Sementara Bripka RR tidur dengan Kuat Maruf.
Setelah tragedi ini, rombongan Putri Candrawathi akhirnya bertolak ke Jakarta dan pertama singgah ke rumah pribadi Ferdy Sambo di jalan Saguling. Kemudian berangkat ke rumah dinas Duren Tiga. Di sanalah tragedi pembunuh Brigadir J berlangsung pada Jumat 8 Juli 2022.
Rekonstruksi yang turut dihadiri Putri Candrawathi telah dilakukan dan diperagakan langsung yang bersangkutan.
Sampai saat ini Putri Candrawathi masih bersikukuh dengan keterangan bahwa dirinya dilecehkan oleh Brigadir J.
Sehingga membuat Ferdy Sambo kalap dan peristiwa menewaskan Brigadir J terjadi.
Bahkan, pengakuan Putri Chandrawathi karena dilecehkan oleh Brigadir J ini kembali disampaikan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
Bahkan Komnas Perempuan memberikan penjelasan tentang posisi Kuat Maruf dan Putri Candrawathi di kamar itu. Hal itupun disampaikan langsung oleh Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi, usai bertemu dengan Putri Chandrawathi.
Menurut Siti Aminah, terjadi kekerasan seksual dalam bentuk perkosaan. "Kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan," kata Siti Aminah.
Bahkan, Siti Aminah menegaskan dengan menceritakan jika kejadian pelecehan itu dilakukan pada sore hari di Magelang.
Komisioner Perempuan ini bahkan menceritakan benang merah yang ditemukan oleh Komnas HAM demi menguatkan apa yang disampaikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Putri-Senderan-di-Bahu-Ferdy-Sambo-Kuat-Maruf-Tertawa.jpg)