Bupati Labusel Mengamuk

Alasan Bupati Labusel Kenapa Dirinya Usir dan Katai Warganya Monyet di Rumah Dinas

Bupati Labusel, Edimin akhirnya menjawab alasan dirinya katai warganya monyet dan usir dari rumah dinas

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Bupati Labusel, Edimin menjelaskan kenapa dirinya mengamuk usir warga dan katai warganya monyet 

Usai kegiatan, Edimin mengaku dirinya hendak salat maghrib.

Baca juga: Ombudsman Kritik Kebijakan Bupati Labusel yang Imbau Pangkalan Gas tidak Layani Warga Miskin

Baca juga: Komentar Edy Rahmayadi Soal Kebijakan Bupati Labusel yang Tak Layani Warga Miskin Sebelum Divaksin

Saat itulah terjadi keributan, karena ia melihat ada mobil yang menghalangi pintu masuk rumah dinasnya. 

"Habis acara saya mau pergi salat ke musala yang di rumah dinas, saya lihat mobil kok parkir panjang kali, kenapa belum keluar," ucapnya.

Dikatakan Edimin, melihat kondisi tersebut, ia pun kemudian marah terhadap sejumlah warga yang menghalangi para tamu untuk keluar.

"Rupanya yang demo di kantor bupati tadi memalangkan mobil mereka di depan rumah dinas saya. Jadi tamu satupun tidak dikasih keluar," katanya.

Ia mengatakan, para pengunjuk rasa ini mendesak untuk bertemu dengan dirinya, dan mengancam tidak akan membuka palang jika belum bertemu dengannya.

Baca juga: Bupati Labusel Minta Distributor Elipiji 3 Kg Tidak Layani Warga Miskin Sebelum Vaksin

Baca juga: Cekcok dengan Anak Bupati Labusel Lalu Diteror Mobil Dibakar, Kasusnya tak Jelas

Dikatakannya, aksi unjuk rasa tersebut didalangi oleh seorang anggota LSM bernama Dian, yang terlibat cekcok dengan dirinya.

"Saya bilang, urusan sama kalian itu apa, itu kan provokator nya itu adalah salah satu orang LSM, Dian. Dia bukan honor, dia hanya tukang menampung aduan para honorer, para honor ini bisa dimasukkan balik tapi bayar sama dia," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengatakan setelah mengetahui bahwa Dian yang merupakan dalang dibalik aksi tersebut, Edimin pun geram dan marah.

"Makanya saya ngamuk sama dia (Dian), 'kamu datang kemari malang malang jalan di rumah dinas, mau ngapain' saya bilang," ujarnya.

Padahal, ia mengatakan pihak kepolisian telah memberikan penjelasan kepada mereka terkait pemberhentian para honorer ini.

"Kapolsek sudah ngasih jawaban sama kalian, kalian tidak ada diberhentikan yang mana kalian diberhentikan, mana suratnya kan tidak ada, cuma kontrak kalian tidak diperpanjang," katanya.

Baca juga: MOBIL Pria yang Berseteru dengan anak Bupati Labusel Dibakar OTK, Identitas Pelaku Masih Diselidiki

Baca juga: 5 Hari Sebelum Teror Pembakaran Mobil, Korban Berseteru dengan Anak Bupati Labusel Dimediasi Polisi

Kemudian, ia pun membantah adanya isu bahwa dirinya melarang para pengunjuk rasa ini salat di mushola rumah dinas bupati.

Menurut, para pengunjung rasa ini hanya memanfaatkan isu tersebut untuk menyerangnya.

Padahal, dari kantor Bupati ke rumah Dinas nya itu para pengunjuk rasa melewati dua masjid.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved