Kritikan Terhadap Rektor USU
Soksi Sebut Rektor USU Zalim, Minta Sumbangan Fantastis ke Mahasiswa Mandiri
Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia sebut Rektor USU zalim karena minta sumbangan fantastis dari mahasiswa mandiri
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Array A Argus
"Kalau Fakultas Kedokteran totalnya yang harus dibayar mencapai Rp 100 juta lebih. Total itu sudah termasuk UKT atau SPP untuk satu semester dan DKA yang merupakan SPI," terang Sangkot sambil menunjukkan uraian rinci SK Rektor USU tersebut.
Selain rincian biaya yang terbilang mengerikan itu, Sangkot juga mempertanyakan rencana alokasi penggunaannya.
Baca juga: Sebanyak 2.711 Mahasiswa Baru Lulus SMM USU, Segera Registrasi Melalui Link Ini, Berikut Jadwalnya
"Dosen-dosen USU adalah ASN yang digaji negara. Terus uang pembangunan ada alokasi anggaran negara dari kementerian. Lalu untuk apa uang sumbangan pengembangan institusi (SPI) dari mahasiswa?," kataya.
Atas persoalan ini, Soksi mendesak kebijakan yang dianggap zalim ini dibatalkan.
Sebab, menurut Sangkot, sangat tidak layak mahasiswa dan orang tuanya dibebankan biaya mahal untuk menuntut ilmu di kampus berbadan hukum milik negara.
"Sementara dalam pembukaan UUD 1945 jelas menyebutkan tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Sangkot memastikan Soksi Sumut akan berjuang bersama-sama dengan masyarakat agar Rektor USU mencabut aturan tersebut.
"Kalau orang-orang kaya raya mana mungkin lagi mau menguliahkan anaknya di USU?. Jadi janganlah menganggap yang masuk USU walaupun jalur Mandiri adalah orang-orang yang mampu semua. Soksi siap turun ke jalan menggelar demo besar-besaran untuk minta batalkan kebijakan yang tak bijak itu. Kami juga akan membuka posko pengaduan bagi mahasiswa dan orang tua mahasiswa. Sama-sama kita berjuang sampai ke Istana Negara," pungkasnya. (cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Soksi-Sumut-dan-USU.jpg)