Liputan Khusus
Calon Mahasiswa Ramai-ramai Tinggalkan Unimed, Uang Kuliah Mahal Kali
Calon mahasiswa ramai-ramai tinggalkan Unimed karena menganggap uang kuliah terlalu mahal. Berikut adalah liputan khususnya
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Array A Argus
"Kalau ada permohonan, lihat saja di sistem nanti, karena datanya sedang diproses. Jangan seperti ini malu kita," ujar Syawal, Rabu.
Ia juga mengatakan, tidak ada pemaksaan masuk Unimed, dan berharap para orangtua calon mahasiswa baru berpikir rasional.
"Tidak dipaksa masuk Unimed kan. Kalau sanggup ya sanggup, kalau tidak ya sudah," ujarnya.
Ia juga menjelaskan kepada para orangtua tersebut bahwa dalam menentukan UKT, universitas tidak sembarangan.
"Ada surat ketetapan menteri yang ditetapkan berdasar operasional universitas. Biaya Kuliah Total (BKT) Unimed itu adalah Rp 20 juta per semester, kalau itu ditetapkan maka tidak akan ada yang kuliah,"
"Namun, Unimed punya pemasukan lain baik itu sumbernya dari bantuan operasional maupun kegiatan seperti kolam renang dan lain sebagainya. Karena itu, Unimed bisa menetapkan uang kuliah tertinggi Rp 7,5 juta per semester,"
“Unimed adalah kampus pendekarnya orang miskin. Sejauh ini Unimed diprotes universitas lain, karena terlalu banyak menetapkan UKT di kelas rendah. Maka jangan mau dipermainkan isu. Bagi yang sudah mengajukan permohonan harap tunggu saja. Jangan mau berpanas-panasan ke sini," ujarnya.
Menanggapi kapan kepastian turun atau tidaknya permohonan yang diajukan, Syawal menjawab, jika hasilnya belum keluar sampai akhir jadwal pembayaran UKT, maka akan diperpanjang jadwalnya.
"Membuka kembali jadwal pembayaran itu kan tidak susah. Kita buka saja kembali. Jangan khawatir tidak bisa mengikuti perkuliahan, ikuti saja dulu masa pengenalan mahasiswa baru," tambahnya.
Rahmayana, orangtua calon mahasiswa baru, masih belum puas dengan penjelasan para petinggi Unimed.
"Saya maunya tegas, tanggal berapa keluarnya hasil permohonan kami tersebut. Kalau turun, ya turun. Kalau tidak biar kami tahu mau mengambil langkah apa selanjutnya," kata ibu tiga anak tersebut.
Rahmayana hanya seorang buruh gosok di salah satu laundry.
Sedangkan suaminya pedagang jajanan keliling.
Mereka menanggung biaya hidup tiga. Unimed menetapkan UKT untuk anak mereka, Sabrina, Rp 5 juta per semester.
Saat dikonfirmasi Tribun kepada Humas Unimed mengapa yang menanggapi keluhan orangtua calon mahasiswa baru bukan Rektor Unimed, ia mengatakan rektor sedang ada kegiatan.
"Benar yang menanggapi keluhan orangtua mahasiswa tadi adalah Ketua Senat Unimed, karena Rektor Samsul Gultom sedang ada kegiatan lain," ujarnya.(cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/universitas-negeri-medan-unimed-perpanjang-lockdown.jpg)