Viral Medsos

PERINGATAN Dokter Kulit soal Maraknya Video Rekomendasi Skin Care di Tiktok

Seringnya, video rekomendasi skin care yang berdurasi 15 - 60 detik itu dapat mempengaruhi pengguna media sosial lain yang menonton video tersebut.

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung
FOTO Artis sinetron Bunga Zainal saat memamerkan produk kecantikan miliknya, Bunga Skin Care, di Tangerang City Mall, Tangerang, Banten, Sabtu (29/7/2017) lalu. KINI dokter kuli peringatkan soal maraknya video rekomendasi Skin Care di TikTok. 

"Para influencer ini, mereka tidak memiliki latar belakang medis," ungkapnya.

"Mereka tidak tahu konsekuensinya. Mereka melakukan sesuatu karena mereka perlu menjadi viral. Itulah tujuan mereka," tambahnya.

Sebagai contoh, dokter kulit Elaine Kung pernah mendapatkan pasien dengan keluhan kulit kepala gatal dan jerawat di sekitar wajahnya.

Pasien tersebut mengatakan bahwa selama ini ia telah mengubah rutinitas perawatan kulitnya.

Awalnya, pasien itu mendapat informasi dari influencer dengan pengikut lebih dari 1 juta yang menyatakan bahwa mencuci rambutnya setiap hari tidak baik untuk kulit kepala dan rambut.

Sebaliknya, influence Tik Tok tersebut menyarankan agar menggunakan minyak zaitun.

"Saya berkata, 'Itulah mengapa Anda gatal-gatal,'" terang Kung.

"Anda tidak menghilangkan keringat, minyak rambut, dan polusi udara. Anda menjebak semua itu dengan minyak zaitun. Dan minyak zaitun yang mengenai wajah menyebabkan munculnya jerawat," jelasnya.

Kasus seperti ini semakin umum terjadi, di mana pasien datang dengan keluhan beragam.

Namun saat ditelusuri, mereka mengaku menerima saran perawatan kulit dari influencer, bukan dari profesional atau orang yang memiliki latar belakang medis.

Media sosial memberi contoh buruk

Beberapa pembuat konten mendapatkan penghasilan dari kegemaran mereka membuat rekomendasi video skin care di media sosial.

Mereka acap kali memamerkan berbagai produk, mendidik pemirsa tentang bahan-bahan umum, dan mempromosikan berbagai merek melalui kesepakatan sponsor.

Ledakan informasi ini terjadi di media sosial, seperti TikTok, Instagram, hingga Youtube.

Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2022 mencatat, 95 persen pengguna internet mengakses media sosial, sebagaimana dikutip dari Kontan.

TikTok, Instagram, dan Youtube termasuk ke dalam lima media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved