KRONOLOGI Warga di Sultra Resah Terhadap Aktivitas Perusahaan Tambang, Hingga Siswa SD Blokir Jalan

Puluhan siswa dan masyarakat resah kondisi jalan di pemukiman mereka rusak akibat dilalui kendaraan operasional tambang tersebut.

Istimewa
Sejumlah siswa SD (sekolah dasar) di Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara menutup akses jalan milik perusahaan tambang menggunakan kursi dan meja. Aksi protes siswa SD ini terjdi di Puusuli, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (31/5/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumah siswa Sekolah Dasar (SD) di Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara melakukan aksi protes terhadap aktivitas pertambangan yang beroperasi tak jauh dari sekolah mereka, Selasa (31/5/2022).

Wujud aksi protes siswa SD itu dilakukan dengan menutup akses jalan milik perusahaan tambang, tepatnya di Puusuli, Kecamatan Andowia, Kecamatan Konut, Sultra.

Mereka menutup akses jalan dengan menggunakan kursi dan meja.

Baca juga: Kasus Dugaan Perselingkuhan dan Perzinahan Kepala Desa Berujung Pemberhentian dari Bupati

Penutupan jalan oleh puluhan murid dan masyarakat, lantaran resah jalan di pemukiman mereka kini mengalami kerusakan akibat sering dilalui kendaraan operasional tambang tersebut.

Dilansir dari TribunnewsSultra.com, dari foto yang diterima, terlihat para murid masih mengenakan baju sekolah saat menutup jalan di area pertambangan tersebut.

Sementara, beberapa kendaraan operasional tambang sempat terhenti karena aksi para murid SD tersebut.

Salah seorang  warga di Desa Puusuli, mengatakan, aksi protes para murid sekolah dasar karena merasa terganggu dengan aktivitas pertambangan selama proses belajar mengajar.

Selain itu, mobil tambang juga merusak jalan menuju sekolah mereka hingga terkadang menghambat para murid yang berangkat ke sekolah.

"Mereka terganggu dengan jalan yang dilalui mobil tambang. Karena jalannya perusahaan tambang tepat berada di depan sekolah mereka," kata warga, Rabu (1/6/2022).

Kemudian mobil yang lalu lalang di depan sekolah, membuat bising hingga menggangu aktivitas belajar-mengajar di sekolah tersebut.

Dampak lain yang juga dirasakan para murid dan warga, yakni jalan di desa mereka juga rusak karena adanya aktivitas pertambangan milik perusahaan tambang.

Baca juga: Reaksi Johnny Depp Usai Menangi Gugatan Dugaan KDRT, Amber Heard Harus Bayar Ganti Rugi Rp 150,6 M

Kemudian, sumber mata air masyarakat juga berdampak dengan aktivitas tambang. Sehingga akses air bersih kini susah didapatkan masyarakat setempat.

"Akibat pertambangan ini, sumber mata air di desa kami keruh dan berlumpur karena galian material di perusaaan tambang," ujar warga.

Untuk itu, warga setempat meminta pemerintah bisa mengatasi masalah ini bahkan menindak pihak perusahaan tambang yang tak mau mendengar keluhan warga. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Siswa SD di Konut Tutup Jalan Tambang dengan Meja dan Kursi, Sebut Aktivitas Perusahaan Mengganggu

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved