Breaking News

Kesehatan

Gejala Diabetes Ngantuk di Pagi Hari? Berikut Penjelasan Buah Tinggi Gula dan Mitos Gula

Apa saja tanda gejala diabetes. Apakah ngantuk di pagi hari satu di antara gejala diabetes?

Editor: Salomo Tarigan
ilustrasi shutterstock
Gejala Diabetes Ngantuk di Pagi Hari? 

TRIBUN-MEDAN.com - Apa saja tanda gejala diabetes.

Apakah ngantuk di pagi hari satu di antara gejala diabetes?

Namun untuk hal ini, ternyata belum tentu benar, menurut Dr. Suharko Soebardi, SpPD - KEMD, Internist layanan kesehatan JEC Eye Hospitals and Clinics.

Ngantuk dan lesu di pagi hari sering dianggap sebagai gejala diabetes. Demikian pula jika seseorang merasa mengantuk setelah makan nasi.

Baca juga: Pernyataan Tsamara Amany Keluar dari PSI, Padahal Punya Posisi Penting di Partai

Baca juga: AKHIR Nasib Ferdinand Hutahaean Divonis Hakim Hari Ini, Jaksa Sebelumnya Tuntut 7 Tahun Penjara

"Lesu memang sering jadi gejala diabetes tapi tidak bisa langsung memastikannya, harus ada pemeriksaan terlebih dulu," jelas Dr. Suharko.

Daripada kebiasaan ngantuk, ia menyoroti pola buang air kecil seseorang sebagai satu di antara indikator penting.

Baca juga: ADA Nama Billy Syahputra, 5 Artis Diperiksa Kasus Investasi Bodong DNA Pro

Menurutnya, kita boleh curiga akan potensi penyakit ini jika terlalu sering buang air kecil di malam hari.

Terlebih lagi jika sudah membiasakan diri untuk buang air sebelum tidur namun masih terpaksa bangun karena kebelet pipis.

Selain itu ia menjelaskan, ngantuk di pagi hari juga bisa disebabkan karena jumlah waktu tidur di malam hari sangatlah kurang.

Hal ini menyebabkan ngantuk di pagi harinya.

Selanjutnya, ia menjelaskan perihal larangan makan nasi bagi penderita diabetes karena dianggap dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Sebaliknya, penderita penyakit ini disarankan untuk beralih pada kentang, umbi atau beras merah yang dinilai lebih sehat.

Dr. Suharko menekankan pentingnya menjada pola makan bukan hanya untuk kesehatan tubuh namun membuat diri kita tetap bahagia.

"Kalau makan nasi merah terus jadi tidak bahagia juga hasilnya buruk," ujarnya.

Ia menyarankan untuk mengatur jumlah asupan nasi dalam menu makan harian kita. Dengan cara ini, tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa berakibat buruk.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved