Berita Toba
Bupati Toba Tak Sanggup Berantas Ikan Predator yang Marak di Danau Toba
Dalam perbincangan dengan para nelayan, ia menjelaskan bahwa para nelayan mengalami penurunan penghasilan secara drastis.
Penulis: Maurits Pardosi |
“Ya, jadi kemarin itu kita langsung turun. Kita sisir coba di tepi danau, bagaimana masyarakat itu sebenarnya resah karena red devil itu. Masyarakat memang resah karena red devil itu karena mereka atau nelayan itu sudah pergi semalaman, yang mereka bawa adalah red devil,” ungkapnya.
“Kalaupun mereka jual, ternyata tidak laku. Misalnya dapat mereka jual Rp 5 ribu per kilo, yang mereka dapat hanya 5 kilogram, bagaimana bisa cukup Rp 25 ribu penghasilan mereka sehari. Ternyata, itu pun tidak laku,” sambungnya.
Ia juga menambahkan kejadian yang sama ternyata bukan hanya di Danau Toba saja.
“Jadi, kita harus turun tangan, kita harus lakukan sesuatu. Kemarin, kita sudah pelajari, riset bahwa ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Danau Toba. Sudah terjadi di danau yang lain di Jawa Tengah, di Sulawesi. Nah, kita akan belajar soal ini,” pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bupati-Toba-Poltak-Sitorus-h.jpg)