Cuma Satu Permintaan Presiden Jokowi kepada Masyarakat, Tetap di Rumah untuk Hindari Covid-19
Peran serta masyarakat sangatlah penting dalam menghadapi wabah virus corona yang menjangkiti hampir seluruh negara di dunia.
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk disiplin mengikuti protokol kesehatan menghadapi lonjakan kasus Covid-19 saat ini.
Jokowi juga meminta masyarakat untuk tetap di rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak.
"Saya minta satu hal yang sederhana ini, tinggalah di rumah jika tidak ada kebutuhan yang mendesak," kata Jokowi melalui Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (23/6).
Presiden mengatakan pandemi Covid-19 merupakan masalah nyata.
Baca juga: Pelayanan Vaksinasi di Lapangan Benteng Dinilai Baik, Peserta: Petugasnya Ramah
Baca juga: Pemkab Sergai Segera Buka Penerimaan CPNS dan Guru PPPK, Cek Formasi Lengkapnya!
Baca juga: Kapolres Toba Beberkan Penangkapan Otak Pembunuhan Guru SD, Tersangka JH
Peran serta masyarakat sangatlah penting dalam menghadapi wabah virus corona yang menjangkiti hampir seluruh negara di dunia.
"Oleh sebab itu, mari kita semua lebih berdisiplin, disiplin yang kuat dalam menghadapi wabah ini. Wabah ini masalah yang nyata," katanya.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada situs resmi covid19.go.id, kemarin, menunjukkan, penambahan kasus Covid-19 sebanyak 15.308. Total, kasus terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 2.033.421 orang.
Jumlah penambahan kasus ini meningkat dibanding sehari sebelumnya, 13.668 kasus.
Jumlah pasien sembuh 7.167 kasus, sehingga total pasien sembuh 1.817.303 orang.
Sementara jumlah yang meninggal bertambah 303 orang, sehingga total kematian akibat Covid-19 adalah 55.594 orang.
Berdasar angka terkonfirmasi, kesembuhan dan kematian, terjadi penambahan kasus aktif 7.838 orang, sehingga total kasus aktif mencapai 16.524 kasus.
Baca juga: TIPS dan Trik Mengatur Privasi WhatsApp - Inilah 7 Cara Ampuh Mencegah User Kepo di WhatsApp
Baca juga: Ini Wajah Para Preman yang Mengamuk Aniaya Warga Hingga Cacat di RSU Kabanjahe
Kepala Negara mengatakan, Covid-19 dapat menjangkiti siapa saja dan kapan saja. Covid-19 yang disebabkan virus corona tidak mengenal latar belakang, baik itu ekonomi, sosial, agama, atau budaya.
"Penyakit ini tidak mengenal ras maupun diskriminasi, setiap orang tidak peduli apa asal-usulnya, status ekonominya, agamanya, atau suku bangsanya. Semuanya dapat terkena. Ini penyakit yang tidak melihat siapa kita. Jika kita tidak berhati-hati dan berdisiplin menjaga diri kita bisa kena," katanya.
Kasus Covid-19 melonjak dalam empat pekan terakhir di Tanah Air.
Berdasar data per 20 Juni 2021, enam provinsi di Pulau Jawa menyumbang kenaikan kasus tertinggi Covid-19 secara nasional.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/presiden-jokowi-memelihara-tanaman-hias.jpg)