Viral Medsos
Saat Kondisi India Memprihatinkan, China Malah Samakan Foto Api Pembakaran Mayat dengan Api Ini. . .
Foto ini diunggah oleh Komisi Sentral Urusan Politik dan Hukum dari PKC di akun Weibo, media sosial yang mirip dengan Twitter
"Saya kita ini tidak pantas dibuat oleh sebuah akun resmi," katanya.
Baca juga: Amerika Kirim Kapal Induk, Peringatkan China Jangan Macam-macam Terhadap Filipina dan Taiwan
Baca juga: Asia Tenggara di Ambang Perang Gegara Sengketa Laut China Selatan, Menhan AS Telepon Menhan Prabowo
Baca juga: SAAT India Babak Belur Dihajar Covid-19, China Malah Manfaatkan Situasi Menguasai Wilayahnya
Sementara itu Duta Besar China untuk India Sun Weidong mengatakan kepada media pemerintah China bahwa negeri itu sudah mengirimkan 5000 ventilator dan 21.569 generator oksigen ke India dalam beberapa bulan terakhir.
"Sepanjang yang saya ketahui, perusahaan-perusahaan China sudah mempercepat produksi sedikitnya 40 ribu generator oksigen, yang diminta oleh pihak India, dan mereka bekerja secepat mungkin untuk menyelesaikannya," kata Sun yang dikutip dari Kompas.com:Akun Resmi Partai Komunis China Bandingkan Peluncuran Roket dengan Kremasi Massal India
"Banyak perusahaan Cihna dan juga organisasi swasta menggunakan jalur mereka masing-masing untuk membantu India."
ABC sudah menghubungi Kementerian Luar Negeri China dan India untuk mendapatkan komentar resmi.

Kerabat membawa mayat seseorang yang meninggal karena COVID-19 ketika beberapa tumpukan kayu korban Covid-19 lainnya terbakar di krematorium di New Delhi, India, Sabtu (1/5/2021).(AP PHOTO/AMIT SHARMA)
Update Covid-19 di India: Total Kasus Melewati 20 Juta
Hingga saat ini, total kasus Covid-19 di India sudah melewati 20 juta, berdasarkan data yang dipaparkan secara resmi.
Dalam 24 jam terakhir, "Negeri Bollywood" melaporkan 357.229 kasus, membuat total kasusnya berada di angka 20,3 juta.
Kementerian kesehatan melanjutkan, korban meninggal harian mencapai 3.449. Membuat kematian total berada di 222.408.
Dilansir AFP Selasa (4/5/2021), pakar meyakini jumlah kasus maupun kematian karena Covid-19 di India lebih dari yang ditampilkan.
Sejak Maret, negara di Asia Selatan itu sudah mencatatkan sekitar delapan juta kasus virus corona baru.
Banyak pihak menilai gelombang kedua ini terjadi selain karena mutasi ganda, juga disebabkan ketidakbecusan pemerintah.
Mereka menyalahkan pemerintah yang memperbolehkan kampanye politik maupun festival keagamaan pada awal tahun.
Serangan tsunami corona ini melumpuhkan sistem kesehatan, membuat rumah sakit kehabisan ranjang perawatan maupun oksigen.
Adapun kasus harian terbaru mengalami penurunan, jika melihat data pada Jumat (30/4/2021), di mana mereka melaporkan rekor 402.000.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kondisi-india-saat-pembakaran-mayat.jpg)