Solusi Bisnis Laundry Tetap Survive di Masa Pandemi Covid-19
CV Salut (Sahabat Laundry Sumatera Utara) menggelar Seminar Solusi Bisnis Laundry Tetap Survive di Masa Pandemi.
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
Selain itu pelayanan yang diberikan juga harus beda antara laundry kiloan dan satuan. Sedangkan dari sisi desain tempat usaha, untuk menghadirkan kesan yang mewah menurut dia semuanya tergantung seni pemilik.
"Desainnya harus menghilangkan kesan kumuh dan tidak teratur. Tamu itu disambut, dilayani, ada sofa untuk duduk. Kalau orang masuk ke laundry saya pasti enggak menyangka itu laundry, mereka pikir butik," katanya.
Ia mengajak pelaku usaha laundry untuk bersama-sama menaikkan taraf hidup agar usaha ini tidak dipandang sebelah mata.
"Jangan takut dengan banyaknya saingan. Semakin banyak usaha laundry semakin bagus, jadi kita mengedukasi masyarakat agar tidak usah mencuci sendiri tapi menggunakan jasa laundry," katanya.
Tak dipungkiri usaha laundry satuan juga sangat terdampak pandemi Covid-19. Apalagi laundry satuan itu pasarnya pekerja kantoran, untuk baju pernikahan, dan sebagainya.
"Jadi pasti selama pandemi terdampak. Omzetnya drop sampai 50 persen bahkan di awal pandemi dropnya sampai 80 persen. Tapi kita sebagai pengusaha enggak bisa hanya diam. Kita lakukan upaya, misalnya kita adakan promo dan perlahan juga mulai pulih," katanya.
Ia mengatakan untuk mulai menaikkan kelas usaha laundry bisa mulai dengan meningkatkan kualitas dan memperbaiki tampilan usaha.
"Karena walaupun tidak menjadi laundry satuan namun tampilannya bagus, harganya juga bisa mendukung untuk ikut naik. Selain itu banyak ikut seminar seperti ini juga agar bisa sharing ilmu," pungkasnya.
(sep/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/cv-salut-sahabat-laundry-sumatera-utara.jpg)