Kecelakaan Maut
Pilu, Indra Subahan Masih Sempat Peluk Si Bungsu di Kolong Truk
Sepeda motor yang ditumpangi Indrasubahan bersama tiga anaknya diseruduk truk. Posisi sepeda motor yang ditumpangi terseret di roda depan truk.
Masriadi menceritakan, Afia terpental dari atas sepeda motor lantaran duduk di bagian belakang. Namun, Afia belum dapat menceritakan secara mendetail tentang kecelakaan itu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjutnya, Afia dibonceng naik sepeda motor Honda Scoopy. Posisi mereka, Anas Majit (5) berada di depan, sedangkan Via dan Arisa Salwa dibonceng.
"Cuma Abangnya Renal yang tidak ikut Asmara subuh. Jadi habis salat mereka jalan-jalan pagi," katanya.
Ia mengaku kaget saat mendapat kabar keluarganya mengalami kecelakaan. Apalagi, biasanya Indra berjualan ikan di Pasar Kampung Lalang.
"Saya dapat telepon pukul 10.00 WIB. Jadi saya langsung menuju ke rumah sakit untuk menjaga Via," ungkapnya.
Dia berharap, polisi menjerat pasal yang berat untuk sopir truk itu. Apalagi, ada unsur kesengajaan karena sopir tidak mengarahkan truk ke kanan ataupun kiri.
"Saya berharap sopir di hukum seberat-beratnya karena tidak manusiawi. Dia (sopir) korbankan nyawa orang, pasti semua orang menyesali perbuatannya. Kenapa mesti manusia yang menunggu lampu merah jadi korban," ungkapnya.
(tio/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/masriadi-mendampingi-via-korban-selamat-kecelakaan-truk-tribun_20170528_141559.jpg)