Ngopi Sore
Mercy Pak Jokowi dan Mercy Pak SBY
Bisakah Anda sekalian membayangkan Mercy kelas super premium yang masih berusia 10 tahun? Apakah mobil ini sudah bobrok?
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
DI tengah ribut-ribut isu agama yang kian aduhai di Pilkada Jakarta dan para petani dari kawasan Pegunungan Kendeng yang mengecor kakinya sebagai bentuk protes pendirian pabrik semen, mobil kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba mogok.
Konsentrasi terhadap ribut-ribut pun terbelah. Apalagi, di saat bersamaan, Bapak Mantan, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ikut-ikutan "curhat" perihal mobil kepresidenan yang ternyata belum dikembalikannya ke negara.
Mobil kepresidenan Indonesia adalah Mercedez S-Class S600 Pullman Guard. Satu di antara mobil paling bagus dan sekaligus paling aman di dunia. Satu di antara mobil yang sasisnya sanggup menahan beban tambahan seberat kira-kira enam sampai delapan ton, untuk memenuhi kualifikasi mobil kepresidenan -pemasangan perangkat anti-bom, anti-gas beracun, dan anti-tank rocket launcher atawa bazooka.
Dalam kondisi standar pabrik, Mercedez S-Class S600 Pullman Guard aman dari peluru pistol dan revolver, granat tangan, dan peledak ringan lainnya, serta memiliki sistem pemadaman api otomatis.
Satu unit Mercedez S-Class S600 Pullman Guard dibanderol kurang lebih 800 ribu euro. Pemerintah Indonesia membeli delapan unit yang dua di antaranya kemudian diberi perangkat-perangkat tambahan sesuai kualifikasi mobil kepresidenan tadi.
Perkara mobil kepresidenan yang mogok sesungguhnya tidak aneh-aneh betul. Secanggih-canggihnya, mobil-mobil itu tetap dijalankan oleh mesin juga. Artinya, termungkinkan untuk terjadi kesalahan yang bersifat teknis. Dalam hal mobil yang ditumpangi Jokowi, setidaknya menurut Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, mogok terjadi karena kesalahan setelan elektrik gas.
Kejadian serupa ini pernah dialami The Beast, Cadillac Limousin One, mobil kepresidenan Amerika Serikat, yang saking canggihnya sampai dijuluki pers negara itu sebagai 'The car that think its a tank', mobil yang berpikir dirinya adalah tank. The Beast atau Si Buas --nama ini diberikan mantan presiden Barack Obama-- pernah mogok dalam kunjungan kerja Obama di Israel pada pertengahan Maret 2013. Dan penyebabnya sungguh konyol sekali.
Cadillac One bermesin diesel khusus dan dijalankan dengan bahan bakar diesel yang khusus pula. Di Israel, usai diturunkan dari Globemaster C-17, pesawat khusus yang membawanya terbang ke negara manapun yang dikunjungi Presiden Amerika Serikat, mekaniknya salah mengisi bahan bakar. Cadillac One mogok lantaran diisi bahan bakar diesel biasa.
Dengan kata lain, sekali lagi, segenap kecanggihan bisa pupus dan bergeser jadi lelucon oleh human error, oleh ketidakcermatan dan kelalaian orang-orang yang ditugaskan untuk merawat dan mengawal operasionalnya.
Maka dari itu pada dasarnya tak ada yang perlu diributkan. Kecuali apabila peristiwa mogok ini diikuti oleh peristiwa lain yang membawa dampak lebih signifikan terhadap Presiden Jokowi atau malah terhadap Indonesia. Maka analisis dan investigasi yang lebih dalam perlu dilakukan.
Fakta pertama Jokowi selamat. Sehat-sehat belaka. Dari mobil yang mogok, Jokowi dan ibu negara, Iriana, yang ikut bersamanya dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Barat itu, dipindahkan ke mobil cadangan, Toyota Alphard.
Fakta kedua, mobil yang digunakan Jokowi saat itu bukanlah Mercedez S-Class S600 Pullman Guard, melainkan Mercedez S-Clas S600 Guard, mobil kepresidenan warisan periode pertama pemerintahan SBY. Mobil produksi 2006.
Akan halnya kenapa peristiwa yang tidak terlalu gawat ini bergeser jadi percakapan yang riuh rendah, terutama sekali di media sosial, tiada lain dan tiada bukan, adalah disebabkan kegalauan Pak SBY. Beliau 'baper', terbawa-bawa perasaan istilah anak muda sekarang, tatkala ada pengguna media sosial yang menyinggung-nyinggung tentang mobil kepresidenan yang belum dikembalikannya.
Reaksi Pak SBY betul-betul ciamik. Beliau, konon, mengirimkan surat ke redaksi sejumlah media. Surat berisi penjelasan perihal "peminjaman" aset negara dan alasan-alasan mengapa sampai menjelang tiga tahun dirinya tak lagi jadi presiden aset tersebut masih juga berada di garasi rumahnya.
SBY bilang keberadaan mobil itu pada dirinya tidak ilegal lantaran diatur dalam UU Nomor 7 tentang hak keuangan/administratif presiden dan wakil presiden serta bekas presiden. SBY, yang kemudian ditegaskan sejumlah politisi Partai Demokrat, menolak disebut "meminjam". Justru, kata mereka, dalam hal ini pemerintah yang tidak dapat memenuhi hak SBY.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/mobil-pak-beye3_20170322_184402.jpg)