UMKM
Es Bubur Kesu, Lahir dari Ketan Hitam dan Kini Jadi Kuliner yang Viral di Kota Medan
Kota Medan semakin kaya akan ragam kuliner kekinian. Satu di antaranya adalah Es Bubur Kesu.
Penulis: Risya Fakhrana Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN.com, MEDAN - Kota Medan semakin kaya akan ragam kuliner kekinian.
Satu di antaranya adalah Es Bubur Kesu, usaha yang lahir dari tangan kreatif Ade Sandra, seorang wanita berusia 24 tahun yang berhasil menjadikan camilan sederhana ketan hitam sebagai hidangan viral.
Ade Sandra menuturkan, inspirasi mendirikan usaha ini berawal dari pengamatannya terhadap tren kuliner di luar Kota Medan.
Ia pun melihat peluang besar karena di Medan belum ada yang menjual es ketan hitam dengan sentuhan modern, seperti dipadukan dengan mangga atau es krim.
“Saya mendirikan Es Bubur Kesu ini terinspirasi dari usaha-usaha yang ada di luar Kota Medan. Di Medan kan belum ada nih yang jual es ketan hitam pakai mangga atau es krim, jadi saya mau mencoba. Dan Alhamdulillah ramai dan viral, jadi yaudah buka usaha yang selanjutnya dan terus berlanjut,” ujar Ade saat ditemui di gerai Es Bubur Kesu cabang Jalan Dr. Mansyur, Kota Medan.
Bagi Ade, ketan hitam bukan sekadar bahan makanan, melainkan juga bagian dari hobi.
Ia mengaku gemar menyantap ketan hitam, bahkan sebelum dijual ke publik dirinya terlebih dahulu melakukan test food.
“Kebetulan saya juga pecinta ketan hitam. Karena sebelum dijualkan saya test food dulu. Ketika saya rasa enak, barulah saya berani menjajakannya,” tambahnya.
Seperti usaha kuliner pada umumnya, perjalanan Es Bubur Kesu tidak langsung mulus.
Di awal pembukaan, Ade mengaku usahanya sempat sepi pembeli. Namun, momentum datang ketika seorang selebgram membuat konten tentang Es Bubur Kesu di media sosial.
“Setiap usaha pasti melewati pasang-surut. Kita kan di awal buka juga nggak langsung viral dan ramai ya. Nah, suatu saat ada selebgram yang me-review dan buatin konten di media sosialnya, dari situlah usaha saya ini terekspos dan bisa berjalan selama tiga tahun sampai sekarang,” kenangnya.
Sejak berdiri tahun 2022, Es Bubur Kesu terus berkembang pesat. Saat ini, usaha tersebut telah memiliki empat cabang yang tersebar di beberapa titik strategis Kota Medan.
Cabang pertama berada di Jalan Gunung Mahameru, Krakatau, tepatnya dekat Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara. Kemudian cabang kedua di Jalan KH. Wahid Hayim, cabang ketiga di Jalan Ayahanda, dan yang terbaru di Jalan Dr. Mansyur yang baru dibuka tiga bulan terakhir.
“Yang membuat saya semangat untuk membuka cabang baru karena banyak request dari pecinta Es Bubur Kesu. Banyak pelanggan yang merasa terlalu jauh untuk menikmati sajian kami. Oleh karena itu, kita membuka cabang di lokasi strategis agar dekat dari manapun. Insha Allah akan buka cabang berikutnya di daerah Medan Johor,” jelas Ade.
Keberhasilan Ade Sandra dalam mengembangkan usaha kuliner ini bukan hanya memberi keuntungan pribadi, tetapi juga membawa dampak sosial. Hingga kini, Es Bubur Kesu telah memperkerjakan sekitar 20 orang karyawan.
| Miesop Blitar Warisan Hadirkan Perpaduan Rasa Kaki Lima dalam Gaya Restoran |
|
|---|
| Angkat Citra Jajanan Tradisional, Kuwei Gunting Indonesia Modernkan Kue Gunting khas Tionghoa |
|
|---|
| Berawal dari Nastar, Silmarils Bakery Sukses Bertransformasi Menjadi Bake Shop dengan 80 Varian Menu |
|
|---|
| Mama Watt’s, Bisnis Patiseri yang Lahir dari Krisis Moneter 1998 |
|
|---|
| Jadikan Budapest Cake Menu Andalan, Owner Dapoer Lili: Cake Ini Cocok untuk Orang yang Sedang Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Owner-Es-Bubur-Kesu-Ade-Sandra-24-tengah-meracik-sajian.jpg)