Viral Wanita Laporkan Mertua Gegara Tes Keperawanan di Malam Pernikahan, Alami Trauma Berat

Selain itu, akibat dari tekanan mental tersebut, ia juga mengalami keguguran pada usia kehamilan tiga bulan.

Tragedi kembali terjadi ketika ia kembali hamil, namun bayi yang dikandungnya selama sembilan bulan sembilan hari lahir dalam keadaan meninggal dunia.

Saat ini, wanita tersebut dikabarkan telah memiliki seorang anak perempuan yang masih hidup.

Namun ia belum bisa melupakan kejadian yang menimpa dirinya dan bayinya.

Wanita tersebut pun memilih untuk melaporkan mertuanya ke pihak kepolisian.

Kasus ini pun menjadi sorotan publik lantaran disebut sebagai yang pertama di negara bagian tersebut yang menentang praktik kuno dan tidak manusiawi itu di jalur hukum.

Menurut laporan rahasia yang disusun oleh petugas dari Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, ditemukan bukti kuat bahwa mertua korban menggunakan cara-cara tidak pantas dalam melakukan apa yang mereka sebut sebagai tes keperawanan.

Praktik itu terbukti telah mengakibatkan gangguan psikologis dan tekanan fisik terhadap korban.

Petugas investigasi juga menilai tindakan tersebut mencerminkan budaya patriarki ekstrem yang masih melekat.

Di mana kesucian perempuan kerap dijadikan tolak ukur kehormatan keluarga.

(cr19/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan