Sumut Terkini

Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU

Acara menghadirkan akademisi dari Asia Tenggara, pembicara dari Amerika Serikat, negara-negara Barat, dan perwakilan dari Prancis.

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
SEMINAR INTERNASIONAL- Para peserta dan narasumber berfoto bersama dalam pembukaan International Seminar and Conference of The Malay-Islamic World di Gedung H.M. Arsjad Thalib Lubis, Kampus I UIN Sumatera Utara, Senin (24/11/2025). Seminar menghadirkan akademisi Asia Tenggara, pembicara dari Amerika dan negara-negara Barat, serta perwakilan dari Prancis. 

Menag menjelaskan bahwa pembahasan terkait pemikiran geopolitik Presiden Prabowo diselenggarakan dalam rangkaian seminar di empat kota berbeda yakni Makassar, Medan membahas tanggapan internasional dan posisi Asia Tenggara.

Kemudian, Surabaya memperkenalkan karakter Islam Indonesia yang moderat dan daya tariknya bagi dunia.

Lalu di Jakarta merumuskan sintesis akademik dan menyusun bahasa global yang mengekspresikan kontribusi Indonesia.

“Yang mengedit nanti seluruhnya itu adalah konkretisasinya besok di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian tidak bersifat deduksi akal atau imajinasi sementara, tetapi diukur oleh para ilmuwan yang berseminar di tiga tempat ini,” jelasnya.

Ditekankannya bahwa rangkaian ini melibatkan para pakar Asia Tenggara, BNJ, dan berbagai tokoh yang dikenal dalam kajian Islam moderat.

“Empat komponen ini akan mengisi statement yang disampaikan oleh Bapak Presiden. Diharapkan akan menambah bobot gagasan yang disampaikan Pak Presiden, karena kita berkait dengan data kuantitatif dan kualitatif,” ujarnya.

Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Nurhayati, menilai seminar ini menjadi momentum penting untuk merumuskan kontribusi kawasan Melayu-Islam dalam tatanan dunia baru.

“Dunia Melayu-Islam memiliki modal besar berupa warisan budaya, nilai keagamaan universal, serta populasi signifikan di Asia Tenggara untuk merespons tantangan geopolitik dan disrupsi global,” katanya.

Ia menyebut bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo semakin menguatkan posisi Indonesia sebagai mediator dan aktor penting dalam isu-isu dunia Islam.

“Visi geopolitik Presiden Prabowo menempatkan Indonesia sebagai kekuatan menengah yang kokoh mengusung perdamaian dan keadilan global,” tegasnya.

Rektor menuturkan bahwa perguruan tinggi Islam perlu terlibat aktif dalam diplomasi akademik, riset, serta pembentukan karakter generasi muda untuk memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved