Sumut Terkini
Senyum Petani di Desa Dalu, Listrik Hijau Mengubah Sawah dan Masa Depan
Para petani tidak perlu bergantung pada mesin berbahan bakar fosil. Ini menjadi simbol percepatan energi hijau bagi masa depan berkelanjutan.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pompa irigasi listrik di Desa Dalu Sepuluh B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara mengubah cara petani mengairi sawah.
Selain panen bisa dua kali setahun, alat ini menghemat biaya hingga 60 persen.
Para petani tidak perlu bergantung pada mesin berbahan bakar fosil.
Ini menjadi simbol percepatan energi hijau bagi masa depan berkelanjutan.
“Biasanya setahun sekali panen, sekarang bisa dua kali,”ujar Budianto (65) petani Desa Dalu, tersenyum sumringah, menjelaskan manfaat pompa irigasi listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) kepada Tribun Medan, Senin (20/10/2025).
Sambil bercerita, lelaki yang disapa Budi ini menekan token listrik yang baru ia beli sebesar Rp1 juta.
Uang itu dari hasil patungan 70 petani kelompok Tani Makmur II tempatnya bernanung.
Usai mengisi token pompa irigasi listrik, ia pun mulai mencolokkan saklar pompa irigasi listrik yang berbentuk kotak panjang itu.
Tak lama mesin pun, mulai bekerja, menarik air sungai di Desa Dalu naik ke atas lalu mengaliri irigasi yang telah dibangun untuk menuju 27 Hektar sawah milik Kelompok Tani Makmur II.
Budi senang betul dengan adanya program pompa irigasi listrik PLN ini. Meski baru di Januari 2025 dimulai, manfaat langsung dirasakan masyarakat.
Selain memiliki irigasi yang baik, kehadirannya menghemat biaya operasional para petani.
Dulunya mereka menggunakan pompa irigasi berbahan fosil. Untuk sekali panen mesti merogoh kocek Rp 20 juta.
“Dulu kita pakai pompa minyak itu sekali musim tanam dan musim kemarau kita harus mengeluarkan uang Rp 20 juta per sekali panen. Dan tidak ramah lingkungan kemudian kita harus buang minyak untuk memompa air naik ke irigasi sawah, itu prosesnya bisa 1 jam,”katanya.
Sekarang hanya cukup Rp 6 juta mesin pompa irigasi listrik bisa langsung beroperasi.
“Sekarang kami tinggal patungan Rp 50 ribu, kalau ditotalkan cukup isi token Rp 1 juta per 2 minggu sekali mulai dari bibit hingga panen, lalu colokkan listriknya kami tinggal menunggu air naik 15-30 menit, lalu kami sudah mulai bekerja. Jika ditotalkan modal yang kami keluarkan Rp 6 juta untuk per sekali panen,”katanya.
| Polda Sumut Proses Kasus Pejabat Disdukcapil Batubara yang Digerebek di Hotel dengan Istri Orang |
|
|---|
| Pejabat Disdukcapil Batubara Digerebek Tanpa Busana di Hotel Bareng Honorer di Medan |
|
|---|
| Alexander Sinulingga yang Masuk Dalam Lingkaran Bobby Nasution Diperiksa, Ini Kata BKD Sumut |
|
|---|
| Kebakaran Pasar Tradisional Sidikalang, 45 Lapak Pedagang Pakaian Bekas dan Lainnya Hangus |
|
|---|
| Para Pihak Damai, Kejatisu Selesaikan Kasus Pencurian Brondolan Sawit Lewat Restoratif Justice |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tim-UPT-PLN-III-Lubuk-Pakam-bersama-Budianto-saat-mengecek-Pompa.jpg)