MBG di SMA Asahan Diduga Terkontaminasi, Gubsu Bobby: Sedang Dicek di Laboratorium Dinkes Sumut 

“Upaya kita pertama kita memastikan semua SPPG memiliki SLHS, kita ingin pastikan SLHS ini sudah diterbitkan kepada semua SPPG kita. Kita mau semua ada sertifikat itu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Sumut  T Agung Kurniawan mengatakan,  terkait adanya dugaan terkontaminasi makanan ini masih dalam terindikasi.

"Sebenarnya ini bukann Kasus ya tapi masih terindikasi  dan masih di uji lab oleh  Dinkes Sumut dan sekolah itu berada di salah satu SMA di Asahan," katanya.

Namun, Agung mengaku, tidak bisa merinci kronologi kejadiannya seperti apa.

"Kronologi dan perkembangan dari Dinkes yang berhak mereka sampaikan," ucapnya. 

Agung menjelaskan, seluruh SPPG ini sudah aktif di Sumut. Hanya saja untuk pemberian MBG dilakukan secara bertahap.

"Tidak ada yang tidak aktif ya. Saat ini ada 332 SPPG di Sumut.dan untuk pemberian MBG itu dilakukan secara  bertahap," jelasnya.

Pihaknya juga mengatakan, akan terus mengikuti instruksi presiden dan sesuai dengan aturan kolaborasi Pemprov Sumut

Selain itu, terkait isu banyak orang tua yang mengingatkan agar anak-anaknya tidak memakan makanan MBG di sekolah, Agung tak merespon banyak.

"Kita lihat dari kebermanfaatan aja ya. Jangan di lihat dari sisi negatif. Kita harus lihat dari sisi positifnya saja. Silakan yang penting dari MBG memuat sesuai apa yang diperintahkan dari Badan Gizi Nasional," jelasnya.  

Agung juga mengimbau, jika ada ditemukan makanan yang tidak sesuai untuk segera melaporkan.

"Silakan adukan ke Badan Gizi jika ada MBG yang bermasalah. Nanti akan segera  kami cek. Yang jelas untuk satu porsi MBG itu anggarannya Rp 15 ribu per porsi. Terdiri dari Rp 10 ribu bahan baku, Rp 3 ribu untuk operasional Rp 2 ribu insentif untuk pihak MBG," jelasnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan