Berita Tanjungbalai Terkini

Adiknya Diduga Dianiaya Perwira Polisi, Warga Tanjungbalai Minta Presiden dan Kapolri Turun Tangan

Sebuah video permohonan dari keluarga terdakwa bernama Rahmadi menjadi viral di media sosial.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
DIANIAYA POLISI: Eli Daharnum menunjukan cetakan foto tangkapan layar adiknya Rahmadi mengalami diduga penganiayaan yang dilakukan oleh oknum perwira polisi di salah satu butik di Kota Tanjungbalai, 3 Maret 2025 silam. Bahkan, keluarga mengaku adanya rekayasa perkara atas terdakwa Rahmadi. 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNG BALAI - Sebuah video permohonan dari keluarga terdakwa bernama Rahmadi menjadi viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut, keluarga meminta Presiden, Kapolri, dan petinggi Polri lainnya untuk turun tangan terkait dugaan penganiayaan, kriminalisasi, serta rekayasa kasus yang diduga dilakukan oleh oknum perwira polisi.

Kakak Rahmadi, Eli Daharnum, merekam dirinya sambil menunjukkan tangkapan layar video penganiayaan yang dialami adiknya di sebuah butik di Kota Tanjungbalai.

"Adik kami diperlakukan seperti binatang, padahal dia bukan pelaku. Kami keluarga menduga perkara ini direkayasa karena adik saya sempat membuat pengaduan masyarakat di Polda Sumatera Utara," ujar Eli Daharnum kepada Tribun-medan.com, Senin (22/9/2025).


Dugaan Penganiayaan dan Pencurian Uang

Eli mengungkapkan bahwa adiknya ditangkap pada 3 Maret 2025 dan rekaman CCTV menunjukkan ia dianiaya dengan cara dipukul menggunakan pistol, ditendang, dan diinjak.

Ia juga menduga ada indikasi kuat rekayasa kasus.

Menurutnya, setelah ditangkap, adiknya diberi minuman pahit dan setelah dites urine, hasilnya positif narkoba.

"Adik saya tidak menggunakan narkoba. Kata adik saya, saat ditangkap dia dikasih minum, terus minumannya itu pahit. Setelah dites urine, adik saya positif," katanya.

Selain itu, keluarga juga melaporkan adanya pencurian uang sebesar Rp 11,2 juta dari rekening Rahmadi saat ia masih berada dalam sel tahanan Polda Sumut.

"Pada 10 Maret 2025, uang adik saya hilang dari rekening setelah salah satu petugas di sana meminta kata sandi m-banking," ungkapnya.


Harapan Keluarga dan Permohonan Keadilan

Eli berharap permohonan ini bisa membersihkan nama baik instansi Polri dan membantu memberantas oknum-oknum nakal.

"Kami hanya memohon dan meminta bantuan dari bapak-bapak petinggi. Kami dikriminalisasi," tuturnya.

Ia berharap Presiden, Kapolri, dan Kapolda Sumut dapat mengatensi serta menyelidiki kasus ini secara mendalam.

Eli juga meminta keadilan dari para hakim dan jaksa.

"Untuk bapak dan ibu hakim, bapak jaksa, tolong bantu keluarga kami. Tolong tegas dan beri keadilan bagi adik kami Rahmadi," pungkasnya.

 

(cr2/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved