Berita Viral

PESAN Terakhir Rohit ke Ibu Sebelum Tewas, Diduga Jadi Korban Perundungan: Bunda Tegar Ya

Bahkan termasuk ketika ia memberikan uang jajan sekolah yang sengaja ia simpan. Uang tersebut kemudian ia serahkan kepada Deswita.

Tribunpekanbaru.com/Budi Rahmat
KORBAN PERUNDUNGAN - Ibu Rohit (kiri) dan ayah Rohit (kanan). Rohit seorang murid SD di Kota Pekanbaru meninggal dunia diiduga setelah menjadi korban perundungan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah pesan terakhir Rohit ke sang ibu sebelum tewas.

Rohit murid SDN 108 Pekanbaru itu diduga jadi korban perundungan.

Ia sempat menjalani perawatan medis intensif setelah mengalami cedera.

Baca juga: Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko

Namun akhirnya meninggal dunia pada Minggu, 23 November 2025.

Kasus dugaan perundungan ini pun viral di media sosial.

Sang ibu, Deswita pun menceritakan sosok Rohit adalah anak yang penurut dan baik hati.

Baca juga: KMB-USU Gelar Bakti Sosial, Layani Pengobatan Gratis untuk Masyarakat

Sebelum kepergian anak tercintanya itu, Deswita mengenang perkataan Rohit yang membuatnya terharu.

"Rohit (MA atau MAR) pernah ngomong sama saya. Bunda, Bunda tegar ya biarpun diomongin orang. Kalau Bunda tegar, Rohit juga tegar," ungkap Deswita mengenang lagi perkataan Rohit kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (24/11/2025).

Baginya, Rohit anak yang perhatian.

Bahkan termasuk ketika ia memberikan uang jajan sekolah yang sengaja ia simpan. 

PESAN Terakhir Rohit ke Ibu Sebelum Tewas, Diduga Jadi Korban Perundungan: Bunda Tegar Ya
KORBAN PERUNDUNGAN - Ibu Rohit (kiri) dan ayah Rohit (kanan). Rohit seorang murid SD di Kota Pekanbaru meninggal dunia diiduga setelah menjadi korban perundungan.

Uang tersebut kemudian ia serahkan kepada Deswita.

"Kalau Rohit punya uang, ia akan berikan kepada saya. Bahkan ia mau menahan tidak jajan demi bisa menyimpan uang," ungkap Deswita 

Pengen jadi Ustadz

Rohit anak yang penurut. Baik hati dan tidak banyak bertingkah.

Ia sangat rajin beribadah.

Bahkan, ia sudah sangat dikenal di lingkungan masjid dekat rumahnya.

Kadang Rohit dipanggil pengurus dan ada saja yang diberikan pada Rohit.

Baca juga: Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko

"Kebiasaan Rohit suka pakai jubah. Katanya cita-cita mau jadi ustadz," ungkap Deswita.

Rohit atau MA merupakan siswa sekolah dasar (SD) Negeri 108 Kelurahan Tengkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya.

Ia meningal dunia pada Minggu (23/11/2024) malam diduga jadi korban perundungan di sekolah. 

Kasus ini menjadi perhatian publik khususnya dunia pendidikan di Pekanbaru, Provisi Riau.

Kepergian Rohit atau MA siswa Sekolah Dasar ( SD ) Negeri 108 Kelurahan Tengkerang Labuai meninggalkan banyak kenangan bagi kedua orangtuanya.

Baca juga: Imigrasi Luncurkan Sistem Kerja di Tempat Pemeriksaan sebagai Wujud Transformasi Tata Kelola


Akmal, yang merupakan ayah sambung Rohit mengungkapkan jika anaknya itu merupakan sosok anak yang patuh.

Tak banyak tingkah dan tidak membuat repot orangtuanya. Bahkan ketika ia mendapat kekerasan di sekolah, Rohit cendrung menyimpannya.

Sampai kemudian pada kejadian terakhir ia diduga kembali mendapat kekerasan di sekolah, barulah Rohit berbicara.

Itupun setelah ia dipaksa untuk mengatakan apa yang terjadi.

"Rohit tak mau cerita apapun kejadian menimpanya. Ia lebih banyak diam. Namun terakhir kala ia kemudian dipaksa untuk bicara. Barulah Rohit menceritakan apa yang menimpanya di sekolah," ungkap Akmal yang ditemui Tribunpekanbaru.com di kediamannya, di Perumahan Kesadaran Indah, Kelurahan Tengkerang Labuai, Senin (24/11/2025).


Informasi yang dihimpun Tribunpekanbaru.com, peristiwa tragis itu diduga terjadi pada Kamis (13/11/2025), saat korban sedang belajar kelompok bersama teman–temannya di dalam kelas.

Korban lalu menerima tindakan kekerasan dari seorang murid.

Tindakan itu sudah dilaporkan teman korban kepada wali kelas. 

Rohit sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia pada Minggu (23/11/2025).

Ingin Masuk Pesantren 

Rohit tak biasa mengenakan celana pendek. Bahkan ketika Bundanya Deswita memintanya untuk memakai celana pendek.

"Pernah satu kali saya bilang pada Rohit untuk pakai celana pendek. Tapi Rohit menolaknya. Ia tak mau. Katanya ia ingin jadi ustad,"ungkap Deswita.

Untuk merealisasikan cita-citanya itu, Rohit mengatakan pada Bundanya bahwa ia ingin masuk Pesantren.

Keinginan tersebut ia sampaikan sembari menambahkan jika ia ingin membahagiakan orangtuanya.


"Bunda sama ayah jangan bekerja lagi. Nanti Rohit yang bantu. Rohit ingin masuk Pesantren biar nanti jadi ustadz," ungkap Deswita menirukan perkataan anaknya itu.

Menurut Deswita, Atuknya Rohit sangat sayang kepadanya. Makanya setiap pergi sholat Jumat selalu diajak dan pergi berdua.

"Sholatnya tak pernah tinggal. Bahkan saat yang lain masih tidur, Rohit sudah pergi ke Mesjid," ungkap Deswita.

 

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved