Berita Viral

Fakta-fakta Tewasnya Ibu Hamil Irene Sokoy, Respons Gubernur hingga Klarifikasi RS Jelang Melahirkan

Namanya Irene Sokoy. Ia tewas bersama sang bayi dalam kandungan sempat ditolak empat RS.

Kolase Tribun Medan
MENINGGAL - Irene Sokoy, ibu hamil dan kandungannya tewas di Jayapura. Ia sempat ditolak empat kali oleh rumah sakit saat akan melahirkan. 

Maryen menerangkan bahwa rumah sakit saat ini hanya memiliki satu dokter spesialis kandungan aktif bertugas, karena satu dokter lainnya tengah menjalani pendidikan hingga 2026.

“Penanganan dilakukan melalui koordinasi dengan dokter spesialis kandungan via telepon karena dokter yang bersangkutan sedang tidak berada di Papua,” jelas Maryen.

RSUD Yowari juga telah melaporkan kasus ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan menunggu tindak lanjut investigasi.

Bantahan dari Rumah Sakit Dian Harapan

Pihak RSDH Jayapura menolak tudingan bahwa mereka menolak pasien rujukan dari RSUD Yowari.

Manajemen menegaskan bahwa komunikasi mengenai kondisi ruang perawatan, ketersediaan dokter, serta kapasitas NICU sudah disampaikan sebelum pasien tiba.

Saat itu, ruang NICU penuh dengan delapan bayi, ruang kebidanan kapasitas maksimal, dan dokter spesialis Obgyn sedang cuti.

Ketika situasi IGD membludak dan petugas hendak kembali menangani Irene, ambulans RSUD Yowari ternyata sudah meninggalkan lokasi menuju rumah sakit berikutnya.

Klarifikasi RS Bhayangkara

Kepala RS Bhayangkara, AKBP Rommy Sebastian, menyebut pasien datang tanpa melalui sistem rujukan terpadu seperti yang diwajibkan.

Menurutnya, pemeriksaan awal seperti Tanda-Tanda Vital tetap dilakukan, tetapi prosedur BPJS untuk pasien PBI Kelas 3 harus dipatuhi.

Rommy menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta uang muka atau menolak pasien dengan alasan biaya.

 Sikap Tegas Gubernur Papua

Gubernur Papua, Mathius D. Fakhri, merespons keras kejadian ini dengan meminta semua fasilitas kesehatan untuk tidak menolak pasien dalam kondisi apapun.

“Jika masih ada rumah sakit atau puskesmas menolak pasien, akan ada sanksi. Layani dulu, persoalan administrasi menyusul,” tegas Gubernur, Kamis (20/11/2025).

Evaluasi menyeluruh juga akan dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang.

Artikel sudah tayang di Tribun Jambi

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved