Breaking News

Berita Nasional

Celios: Purbaya Jago Bikin Gimmick, Rp 200 Triliun Belum Sentuh UMKM dan Masyarakat Bawah

Purbaya lebih menonjol dalam membangun citra publik melalui gaya bicara yang ceplas-ceplos dan penuh gimik, dibandingkan pendahulunya

Instagram
ALAMI TEROR SANTET - Kolase Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) Unggahan Yudo, putra Menkeu Purbaya soal keluarga diteror santet (kanan). Berikut fakta keluarga Menkeu Purbaya alami teror santet. 

TRIBUN-MEDAN.com - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, melontarkan kritik terhadap gaya komunikasi dan pendekatan kebijakan fiskal Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. 

Menurut Bhima, Purbaya lebih menonjol dalam membangun citra publik melalui gaya bicara yang ceplas-ceplos dan penuh gimik, dibandingkan pendahulunya, Sri Mulyani, yang dikenal lebih berhati-hati.

Bhima menyoroti kebijakan Purbaya yang menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Tujuannya adalah untuk memperkuat likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.

Namun, Bhima mempertanyakan efektivitas kebijakan tersebut, mengingat pertumbuhan kredit saat ini masih rendah.

“Rp200 triliun dikasih ke bank pemerintah dalam waktu kurang dari sebulan, 70 persen sudah disalurkan. Gimana mungkin nyalurkan uang sebanyak itu di saat pertumbuhan kreditnya lagi rendah?” ujar Bhima dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews, Rabu (22/10/2025).

Ia menyebut pendekatan Purbaya masih bersifat eksperimental dan belum menunjukkan dampak nyata terhadap perekonomian.

Bhima menilai bahwa meskipun kebijakan Purbaya mendapat respons positif dari publik, reaksi investor justru tidak sejalan.

Ia menyebut gaya komunikasi Purbaya yang blak-blakan lebih menarik perhatian publik, namun tidak memberikan kepastian bagi pelaku pasar.

“Semua yang diomongin Purbaya dari sisi kebijakan dan reaksi investor itu enggak bagus. Reaksi publik aja yang senang,” katanya.

GEBRAKAN PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ketika ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025) sore. CELIOS menilai bahwa Menkeu Purbaya memang jago membuat gimik daripada Sri Mulyani, tapi semua omongannya. (Diaz/Tribunnews)
GEBRAKAN PURBAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ketika ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025) sore. CELIOS menilai bahwa Menkeu Purbaya memang jago membuat gimik daripada Sri Mulyani, tapi semua omongannya. (Diaz/Tribunnews) (Diaz/Tribunnews)

UMKM dan Masyarakat Bawah Belum Merasakan Dampaknya

Bhima juga menyoroti bahwa dana Rp200 triliun tersebut belum dirasakan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta masyarakat berpenghasilan rendah.

Ia mencontohkan harga beras yang masih tinggi dan minimnya akses UMKM terhadap pembiayaan.

“Banyak UMKM nanya, kok Rp200 triliun itu enggak ke UMKM ya? Itu uang besar sekali, tapi enggak dirasakan masyarakat bawah,” ujarnya.

Bhima membandingkan pendekatan Purbaya yang lebih agresif dengan Sri Mulyani yang fokus menjaga defisit fiskal tetap di bawah 3 persen.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved