Berita Nasional
Celios: Purbaya Jago Bikin Gimmick, Rp 200 Triliun Belum Sentuh UMKM dan Masyarakat Bawah
Purbaya lebih menonjol dalam membangun citra publik melalui gaya bicara yang ceplas-ceplos dan penuh gimik, dibandingkan pendahulunya
TRIBUN-MEDAN.com - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, melontarkan kritik terhadap gaya komunikasi dan pendekatan kebijakan fiskal Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Menurut Bhima, Purbaya lebih menonjol dalam membangun citra publik melalui gaya bicara yang ceplas-ceplos dan penuh gimik, dibandingkan pendahulunya, Sri Mulyani, yang dikenal lebih berhati-hati.
Bhima menyoroti kebijakan Purbaya yang menempatkan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Tujuannya adalah untuk memperkuat likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil.
Namun, Bhima mempertanyakan efektivitas kebijakan tersebut, mengingat pertumbuhan kredit saat ini masih rendah.
“Rp200 triliun dikasih ke bank pemerintah dalam waktu kurang dari sebulan, 70 persen sudah disalurkan. Gimana mungkin nyalurkan uang sebanyak itu di saat pertumbuhan kreditnya lagi rendah?” ujar Bhima dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews, Rabu (22/10/2025).
Ia menyebut pendekatan Purbaya masih bersifat eksperimental dan belum menunjukkan dampak nyata terhadap perekonomian.
Bhima menilai bahwa meskipun kebijakan Purbaya mendapat respons positif dari publik, reaksi investor justru tidak sejalan.
Ia menyebut gaya komunikasi Purbaya yang blak-blakan lebih menarik perhatian publik, namun tidak memberikan kepastian bagi pelaku pasar.
“Semua yang diomongin Purbaya dari sisi kebijakan dan reaksi investor itu enggak bagus. Reaksi publik aja yang senang,” katanya.
UMKM dan Masyarakat Bawah Belum Merasakan Dampaknya
Bhima juga menyoroti bahwa dana Rp200 triliun tersebut belum dirasakan oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta masyarakat berpenghasilan rendah.
Ia mencontohkan harga beras yang masih tinggi dan minimnya akses UMKM terhadap pembiayaan.
“Banyak UMKM nanya, kok Rp200 triliun itu enggak ke UMKM ya? Itu uang besar sekali, tapi enggak dirasakan masyarakat bawah,” ujarnya.
Bhima membandingkan pendekatan Purbaya yang lebih agresif dengan Sri Mulyani yang fokus menjaga defisit fiskal tetap di bawah 3 persen.
Purbaya
CELIOS
Bhima Yudhistira
Tribun-medan.com
Menteri Keuangan
berita nasional
gimmick
Purbaya Jago Bikin Gimmick
| Tunjukkan Ijazah Aslinya, Hakim MK Arsul Sani Sadar Tak Bisa Laporkan Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| AKHIRNYA Hakim MK Arsul Sani Tunjukkan Ijazah Aslinya ke Publik, Bantah Tuduhan Palsu |
|
|---|
| Menteri UMKM Hapus Thrifting, Utamakan Brand Lokal dan Rombak Dagangan Pakaian Bekas Pasar Senen |
|
|---|
| Harta Kekayaan Hakim MK Arsul Sani yang Dituding Gunakan Ijazah Palsu |
|
|---|
| Hakim MK Arsul Sani Diduga Pakai Ijazah Palsu, MKMK Segera Umumkan Hasil Pendalaman ke Publik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/santet-purbaya-tribunmedan.jpg)