Berita Nasional
Survei CELIOS: Bahlil Menteri Prabowo Paling Buruk, Masuk Daftar Paling Layak Kena Reshuffle
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dinilai sebagai menteri dengan kinerja paling buruk dan menduduki posisi teratas
TRIBUN-MEDAN.com - Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, lembaga riset ekonomi dan hukum Center of Economic and Law Studies (CELIOS) merilis hasil survei nasional yang memotret penilaian publik terhadap kinerja para menteri Kabinet Merah Putih.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, dinilai sebagai menteri dengan kinerja paling buruk dan menduduki posisi teratas dalam daftar pejabat yang dinilai layak untuk di-reshuffle.
Center of Economic and Law Studies (CELIOS) merupakan lembaga riset independen yang berfokus pada isu-isu ekonomi, hukum, dan kebijakan publik.
Lembaga ini dikenal aktif melakukan penelitian berbasis data untuk memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah serta memantau kinerja lembaga publik.
Dalam konteks survei kali ini, CELIOS mengumpulkan penilaian publik dan kalangan ahli guna mengukur tingkat efektivitas, akuntabilitas, dan dampak nyata dari kebijakan pemerintah setelah satu tahun berjalan.
Menurut Direktur Kebijakan Publik CELIOS, Media Wahyudi Askar, survei ini menjadi bentuk evaluasi publik terhadap performa pemerintah secara objektif.
“Urgensi dari evaluasi kinerja pemerintah dalam satu tahun ini pada dasarnya adalah untuk melihat capaian dan tantangan di empat sektor utama, yaitu ekonomi, sosial politik, hukum, dan hak asasi manusia,” ujar Media dalam paparan hasil survei, Minggu (19/10/2025).
Ia menambahkan, “Data yang tercantum dalam laporan tersebut bukan merupakan opini dari CELIOS maupun penulis, melainkan hasil agregasi dari suara masyarakat yang dikumpulkan melalui metodologi penelitian terkait evaluasi kinerja tersebut.”
Bahlil Lahadalia Dinilai Terburuk
Dari hasil survei, Bahlil Lahadalia menjadi menteri dengan rapor terburuk, memperoleh nilai minus 151.
Nilai tersebut menempatkannya sebagai pejabat publik dengan tingkat ketidakpuasan tertinggi dari masyarakat maupun para pakar.
“Peringkat pertama yang harus di-reshuffle itu adalah Pak Bahlil,” tutur Media Wahyudi Askar.
Reshuffle adalah menyusun ulang atau merombak susunan kabinet.
Di bawah Bahlil, ada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dengan nilai minus 81, dan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai yang memperoleh minus 79.
Posisi selanjutnya ditempati oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (minus 56), Menteri Kebudayaan Fadli Zon (minus 36), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (minus 34), dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (minus 22).
| RESMI Daftar Mobil dan Motor Dilarang Isi Pertalite di SPBU, Berikut Kendaraan yang Diperbolehkan |
|
|---|
| Fakta-fakta Konflik PBNU, Gus Yahya Pernah Bertemu Netanyahu, Mengaku Datang Demi Palestina |
|
|---|
| Profil Gus Yahya, Juru Bicara Gusdur yang Mulai Didesak Mundur dari Jabatan Ketua PBNU |
|
|---|
| Fakta Seputar Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Senilai Rp 60 M yang Bakal Dibongkar Gubernur Bali |
|
|---|
| Hasan Nasbi Bela Jokowi Kasus Ijazah, Pidanakan Roy Suryo cs Demi Jaga Nama Baik: Yakin Bisa Menang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketua-Umum-Golkar-Bahlil-Lahadalia-f.jpg)