Berita Nasional

Profil Gus Yahya, Juru Bicara Gusdur yang Mulai Didesak Mundur dari Jabatan Ketua PBNU

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya didesak mundur dari jabatannya karena dianggap berteman dengan jaringan Zionis.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Instagram @yahyacholilstaquf
TIDAK MUNDUR- KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (tengah) menegaskan dirinya tidak akan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU meskipun banyak desakan yang muncul ke publik. 

Ringkasan Berita:
  • KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menghadapi upaya penjegalan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU
  • Ia dituding berteman dengan jaringan Zionis
  • Muncul tudingan di internal jika dirinya menggunakan uang organisasi senilai Rp 900 miliar
  • Gus Yahya pun menegaskan ia tidak ingin mencari siapa pihak yang menyebarkan informasi tersebut

 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, kini berusaha dijegal dari jabatannya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan pada 31 Januari 1926 oleh sekelompok ulama pesantren yang dipimpin oleh KH Hasyim Asy’ari.

NU didirikan dengan tujuan untuk memperjuangkan dan melestarikan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang moderat, menjaga tradisi keislaman yang sudah berkembang di masyarakat, serta memperjuangkan kebebasan bermazhab dan perlindungan terhadap warisan peradaban Islam.

Baca juga: Profil Prof Yohanes Surya, Fisikawan yang Pilih Mundur dari Jabatan Komisaris Independen PT Telkom

Di tengah dinamika nasional akhir-akhir ini, muncul desakan agar Gus Yahya segera mundur dari jabatannya.

Ia dituding yang macam-macam oleh sejumlah pihak di internal NU.

Ada yang menyebut bahwa Gus Yahya ini berteman dengan kelompok Zionis, karena sempat menghadirkan akademisi asal Amerika Serikat, Peter Berkowitz, sebagai narasumber Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).

Peter Berkowitz adalah seorang ilmuwan politik dan sarjana hukum asal Amerika Serikat yang sikap politiknya kerap diidentikkan dengan jaringan Zionisme.

Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua PBNU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terpilih sebagai Ketua PBNU. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Profil Petrus Fatlolon, Eks Bupati Tanimbar yang Dulunya Dosen, Kini Masuk Penjara

Tidak hanya dituding berteman dengan jaringan Zionis, Gus Yahya juga kini dihadapkan pada isu pemakaian uang organisasi senilai Rp 900 miliar.

Namun, Gus Yahya enggan mencari tahu siapa pihak yang menyebarkan rumor menyesatkan itu. 

“Macam-macam rumor yang keluar, ada yang menyebut saya makan uang organisasi Rp 900 miliar, dan sebagainya,” kata Gus Yahya, usai pertemuan dengan para Ketua PWNU tingkat provinsi di Surabaya, Minggu (23/11/2025) dini hari, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Profil dan Agama Aisha Retno, Penyanyi Keturunan Indonesia yang Sebut Batik dari Malaysia

Di tengah tudingan yang kian massif itu, Gus Yahya menegaskan bahwa dirinya ingin NU kedepannya mampu menghadapi berbagai tantangan yang kian beragam.

“NU adalah organisasi berusia tua yang kenyang pengalaman menyelesaikan dinamika internal maupun eksternal,” ucapnya.

Tegaskan Tidak Akan Mundur

Syuriah PBNU sempat mengadakan rapat terkait kepemimpinan Gus Yahya.

Adapun risalah rapat harian Syuriah PBNU yang ditandatangani Ketua Dewan Syura PBNU KH Miftahul Akhyar pada 20 November 2025 itu diantaranya meminta agar Gus Yahya mundur dari jabatannya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved