Berita Viral

SOSOK Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Naik Jet Pribadi Liburan di Dubai UEA

Kemewahan di Tengah Kemiskinan: Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan di UEA

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa
Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan ke Dubai UEA Viral di Media Sosial. (Kolase Istimewa) 

Raja Mswati III memiliki kekayaan pribadi lebih dari USD 1 miliar dan saham di berbagai sektor seperti konstruksi, pariwisata, pertanian, telekomunikasi, dan kehutanan. Kerajaan mengalokasikan anggaran tahunan sebesar USD 61 juta untuk rumah tangga kerajaan.

Ia memiliki mobil mewah Maybach 62 senilai USD 500.000 dan sering mengadakan pesta besar, termasuk ulang tahun ke-50 yang digelar secara mewah di tengah kemiskinan rakyat.

Namun, di balik kemewahan itu, Eswatini menghadapi krisis. Sistem kesehatan dan pendidikan kolaps, rumah sakit kekurangan obat, dan banyak mahasiswa putus kuliah karena kesulitan finansial.

Menurut Bank Dunia, tingkat pengangguran meningkat dari 23 persen menjadi 33,3 persen pada tahun 2021. Sekitar 60 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan ke Dubai UEA.
Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan ke Dubai UEA. (Istimewa)

Kontroversi dan Tragedi

Raja Mswati III tidak lepas dari kontroversi. Ia pernah dituduh menculik perempuan cantik untuk dijadikan istri, meski tuduhan tersebut tidak terbukti.

Pada tahun 2002, Amnesty International mengecamnya karena menikahi perempuan di bawah umur.

Dua istrinya, Putsoana Hwala dan Delisa Magwaza, bahkan meninggalkannya pada tahun 2004.

Tragedi juga menghantui keluarga kerajaan. Senteni Masango, istri ke-8 Raja Mswati III, ditemukan tewas di kediaman pribadi sang raja pada tahun 2018. 

Ia diduga bunuh diri setelah mengalami depresi akibat tekanan dari keluarga kerajaan dan larangan menghadiri pemakaman kakaknya.

Senteni dinikahi saat berusia 18 tahun dan berasal dari keluarga miskin, dengan latar belakang pendidikan yang tidak jelas sehingga tidak diangkat sebagai ratu.

Kisah Raja Mswati III adalah potret kompleks antara tradisi, kekuasaan, dan realitas sosial.

Di satu sisi, ia mempertahankan adat istiadat kerajaan dan menunjukkan kemegahan monarki Afrika.

Di sisi lain, gaya hidupnya yang mewah dan kebijakan-kebijakan kontroversial menimbulkan pertanyaan besar tentang keadilan sosial dan tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya.

Eswatini, negeri kecil di Afrika bagian selatan, terus berjuang di tengah ketimpangan yang mencolok antara istana dan rakyat jelata.

Raja Mswati III saat berpidato di Sidang Umum PBB pada September 2012.
Raja Mswati III saat berpidato di Sidang Umum PBB September 2012. (Istimewa)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved