Berita Viral
Pemuda Garda Katolik Laporkan Samuel Sinaga ke Polda Sumut: Dugaan Ujaran Kebencian Berbasis Agama
Pemuda Garda Katolik yang merupakan gabungan organisasi massa umat Katolik di Sumatera Utara, melaporkan akun Facebook milik Samuel Sinaga
TRIBUN-MEDAN.Com, MEDAN - Pemuda Garda Katolik (Pagar Katolik), sebuah komunitas yang terdiri dari organisasi massa umat Katolik seperti Pemuda Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Bonaventura Cabang Medan, dan Orang Muda Katolik (OMK), melaporkan akun Facebook milik Samuel Sinaga ke Polda Sumatera Utara (Sumut), pada Kamis (23/10/2025).
Laporan ini terkait dengan dugaan ujaran kebencian berbasis agama dan pencemaran nama baik terhadap para pastor dan suster Katolik.
Pelaporan resmi dilakukan oleh empat perwakilan Pagar Katolik, yaitu Reinheart Tamba (Pengurus Pusat Pemuda Katolik Koordinator Wilayah Regio Sumatera), Ambrin BW Simbolon (Wakil Ketua DPD Pemuda Katolik Sumut), Boy Sanjaya (Pemuda Katolik Kota Medan), dan Sean Ginting (Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Medan).
Reinheart Tamba menjelaskan bahwa akun Samuel Sinaga menyebarkan konten yang menyebut para imam Katolik memberikan "rima-rima" atau sisa-sisa kepada masyarakat Sihaporas, yang dianggap sangat melukai hati umat Katolik.
Pernyataan ini dianggap sebagai pencemaran nama baik dan berpotensi memicu kebencian berbasis agama sesuai dengan Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28 ayat 2 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Konten video yang diunggah pada 16 Oktober 2025 berjudul "Rima-rima pastor" memperdengarkan suara seorang lelaki yang menyatakan bahwa para pastor dan suster Katolik memberikan sisa-sisa kepada masyarakat Sihaporas.
Pernyataan ini dikaitkan dengan aksi solidaritas oikumenis lintas agama yang melibatkan para rohaniwan Katolik dan tokoh lintas agama lainnya dalam membantu masyarakat Sihaporas pasca penyerangan oleh pekerja PT Toba Pulp Lestari pada 22 September 2025.
Aksi Solidaritas
Sejak 11 Oktober 2025, para pastor, suster, bruder, dan frater dari JPIC Kapusin Medan dan JPIC Fransiskan Keuskupan Agung Medan telah beberapa kali mengunjungi masyarakat Sihaporas untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan ekologis.
Pada 19 Oktober 2025, aksi solidaritas melibatkan sekitar 200 orang dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pendeta HKBP, dosen dan mahasiswa STT HKBP, IAKN Tarutung, aktivis lingkungan hidup, serta pegiat masyarakat adat AMAN Tano Batak, KSPPM Parapat, dan Bakumsu.
Mereka bersama-sama menutup lubang besar yang memutuskan akses jalan dan lahan pertanian warga akibat aktivitas alat berat PT TPL.
Tuntutan dan Harapan Pemuda Katolik
Ambrin BW Simbolon menegaskan bahwa umat Katolik berharap agar pemilik akun Samuel Sinaga diproses sesuai hukum yang berlaku.
Ia menekankan bahwa para pastor dan suster datang ke Sihaporas atas dasar persaudaraan dan kemanusiaan, sehingga pantas mendapat dukungan, bukan hujatan.
"Kami berharap agar saudara Samuel Sinaga diproses dengan hukum yang benar. Karena kita menduga ucapan saudara Samuel sudah cukup melukai umat Katolik khususnya," ujar Ambrin.
| KONTROVERSI Mahar Pernikahan Kakek Tarman, Kini Ngaku Cek Rp 3 Miliar Hilang |
|
|---|
| DETIK-DETIK Reza Kepala MBG Dihajar Wabup Pidie Jaya Gegara Nasi Dingin, Begini Nasibnya |
|
|---|
| SKANDAL SUAP Proyek Jalan di Sumut Makin Melebar: Elpi Yanti Harahap Disebut Menerima Rp7,272 Miliar |
|
|---|
| KISAH TRAGIS Ganda Nainggolan, Tega Membunuh Sahabat Dekatnya, Melky Peranginangin, Kapan Disidang? |
|
|---|
| CINTA SEHARI, LUKA SEUMUR HIDUP: Kisah Pilu Sheila Usia 24 Tahun Dinikahi Kakek 74 Tahun di Pacitan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemuda-Katolik-Laporkan-Samuel-Sinaga.jpg)