Berita Viral

PILU Santri NA Terpaksa Diamputasi Tangannya Agar Bisa Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa diselamatkan oleh petugas dari balik reruntuhan.

Editor: Juang Naibaho
Facebook Untuk Mu NegaraKu
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa dievakuasi oleh petugas dari balik reruntuhan. 

Kantor Basarnas Surabaya, per Selasa malam mencatat, jumlah korban mencapai 100 orang, baik itu evakuasi mandiri maupun evakuasi oleh Tim SAR gabungan. 

Tak Bisa Dievakuasi karena Pinggangnya Terhimpit Beton

Nanang Sigit, SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan, sejumlah korban yang terperangkap di antara reruntuhan tidak bisa dievakuasi karena pinggangnya terhimpit beton. 

"Jumlahnya ada beberapa. Termasuk ada yang masih bisa diajak komunikasi. Bisa minum dan makan ketika kami berikan. Tapi belum bisa dievakuasi," ungkap Nanang Sigit.

Indikasi ada beberapa korban lain yang masih hidup di bawah reruntuhan muncul saat petugas SAR menggunakan teknologi scan, ada sejumlah reaksi dari para korban. 

Terlihat ada yang menggerakkan kakinya atau menggerakkan bagian tubuh lain yang bisa dilakukan. 

"Mereka merespons. Ada dengan menggerakkan kakinya. Artinya, kami melihat masih ada tanda-tanda kehidupan di sana (di bawah reruntuhan bangunan)," ujar Nanang. 

Sejauh ini pihaknya tidak merekomendasikan untuk evakuasi dengan alat berat. 

Sebab, dikhawatirkan terjadi hal-hal tidak diinginkan kepada korban yang masih selamat itu. Juga demi keamanan petugas yang sedang melakukan pencarian di lokasi. 

"Kami berusaha membuat lubang dari bawah. Supaya bisa sampai ke para korban dan bisa menjadi jalan untuk mengevakuasi mereka," jelas Nanang. 

Nanang juga menjelaskan, kendala utama dalam proses evakuasi adalah kondisi struktur bangunan yang rapuh, serta tumpukan material beton yang menyulitkan pergerakan tim.

Meski demikian, operasi penyelamatan terus dilanjutkan dengan dukungan penuh berbagai unsur SAR. (*/tribunmedan.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved