Berita Viral

PILU Santri NA Terpaksa Diamputasi Tangannya Agar Bisa Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa diselamatkan oleh petugas dari balik reruntuhan.

Editor: Juang Naibaho
Facebook Untuk Mu NegaraKu
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa dievakuasi oleh petugas dari balik reruntuhan. 

Suara ketukan ini sempat menimbulkan kebingungan di antara petugas Basarnas, sehingga beberapa personel sempat mundur sejenak. 

“Situasi seperti itu menjadikan teman-teman Basarnas juga sedikit bingung, akhirnya ada yang lari. Artinya, tidak ada gerakan dari bangunan itu, tidak ada runtuhan lagi,” ujarnya.

Dalam proses evakuasi, Anggota Tim Rescue Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Aziz mengaku sempat berinteraksi dengan 2 korban yang terjepit reruntuhan bangunan.

Dua korban yang masih terjepit itu bernama Yusuf dan Haikal.

Aziz mengaku sempat menanyakan kondisi kedua korban yang masih terjepit di antara beton dan puing-puing, secara bergantian.
 
Setelah itu, Aziz berkomunikasi dengan tim rescue DPKP Surabaya melalui handy talkie.

Ia melaporkan kondisi kedua korban yang masih terjepit kepada petugas lainnya.

Baca juga: MIRIS, Siswa SD di NTT Kerjakan ANBK di Kuburan Selama 3 Tahun karena Sekolah Tak Ada Internet

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mencatat, hingga Selasa malam (30/9/2025), sebanyak 91 orang diduga masih tertimbun material bangunan.

Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, yakni Maulana Affan Ibrahimafic (15) warga Surabaya, Mochammad Mashudul Haq (14) warga Surabaya, dan Muhammad Soleh (22) warga Bangka Belitung.

Proses evakuasi masih terus diupayakan oleh tim SAR gabungan hingga hari ketiga, Rabu (1/10/2025) yang mana hari ini sudah memasuki tahap golden time.

"Kami terus berupaya mengevakuasi diduga 91 orang yang masih terjebak di dalam,” kata Muhari, Rabu (1/10/2025). 

Jumlah tim SAR gabungan yang dikerahkan untuk penanganan reruntuhan mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo sebanyak 332 personel. Mulai dari BASARNAS, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, BPBD Nganjuk, BPBD Jombang, BPBD Surabaya, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI serta Polri.

Dua ekskavator yang disiagakan sejak hari pertama tetapi alat berat tersebut belum juga difungsikan untuk meminimalkan risiko. 

"Peralatan berat (ekskavator) juga telah disiagakan, namun penggunaannya sementara belum dapat dilakukan karena dikhawatirkan getaran dapat memperparah kondisi reruntuhan (beresiko ambruk susulan)," ujarnya. 

Petugas melakukan upaya penyelamatan secara manual dengan menggali celah di antara puing-puing bangunan maupun membuat lubang untuk akses evakuasi. 

Cara tersebut ditempuh untuk menjangkau serta mengevakuasi korban yang masih memiliki kemungkinan bertahan hidup. Diperkirakan, posisi mereka berada di tengah reruntuhan. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved