Berita Viral

PILU Santri NA Terpaksa Diamputasi Tangannya Agar Bisa Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa diselamatkan oleh petugas dari balik reruntuhan.

Editor: Juang Naibaho
Facebook Untuk Mu NegaraKu
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa dievakuasi oleh petugas dari balik reruntuhan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Puluhan santri diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Selasa (1/10/2025).

Bangunan yang difungsikan sebagai musala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo menimpa para santri saat sedang melakukan salat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).

Upaya penyelamatan sejumlah santri memunculkan kisah pilu. Seorang santri berinisial NA terpaksa diamputasi tangannya agar bisa dievakuasi oleh petugas dari balik reruntuhan.

Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, Dokter Atok Irawan mengatakan amputasi dilakukan pada lengan kiri NA.

Pihak keluarga sempat protes karena merasa tidak dimintai persetujuan. 

Akhirnya, kata Atok, salah satu petugas medis RSUD R.T. Notopuro menjelaskan kondisi yang ada di lokasi. 

Menurut dia, langkah tersebut diambil karena alasan darurat.

"Tadi malam sempat yang diamputasi di tempat, keluarga sempat protes, enggak setuju. Ya gimana kalau kondisi darurat, sempat nanya 'Siapa yang mengizinkan?'," ujarnya.

"Untungnya dokter kami menjelaskan dengan lembut, dengan sabar, alhamdulillah bisa menerima. Karena situasinya sempit, ini juga sebenarnya membahayakan jiwa nakes kami," tambah dia. 

Selanjutnya, dokter yang bertugas langsung melakukan penanganan pertama setelah proses amputasi. 

Kemudian, korban dibawa untuk mendapatkan perawatan di RSUD R.T. Notopuro. 

"Jadi tetap pertolongan, (korban) dibius di sana, lukanya (amputasi) ditutup cuma akhirnya dilakukan pembersihan lagi, dijahit ulang sampai pukul 01.30 WIB baru selesai," ucap dia.

Lebih lanjut, Atok mengungkapkan, korban yang diamputasi tersebut sempat menjalani perawatan di IGD. Kondisinya kini sudah berangsur membaik dan mulai sadarkan diri. 

Baca juga: SOSOK Pasutri Buka Prostitusi di Rumah, Istri Layani Pelanggan di Kamar, Suami Jaga Anak

Dilansir Surya.co.id, sebagian santri yang masih tertimbun memilih memukul-mukul beton untuk memberikan sinyal kehidupan pada petugas. 

“Kebetulan teman-teman yang masih ada di dalam tumpukan itu secara naluri ingin mendapatkan pertolongan dengan memukul-mukul beton,” kata Ketua Alumni Pusat Al Khoziny, Zainal Abidin, Selasa (30/9/2025). 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved