Pertemuan Baasyir dan Jokowi
Abu Bakar Baasyir dan Jokowi Bertemu 30 Menit, Ini Nasihat Tegas yang Disampaikan
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) disambangi oleh tokoh agama Abu Bakar Baasyir pada Senin (29/9/2025). Keduanya berbincang 30 menit.
Ia dibebaskan pada 14 Juni 2006 setelah mendapatkan pengurangan masa tahanan.
Vonis kedua yang lebih berat dijatuhkan pada 16 Juni 2011, yaitu 15 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas tuduhan melakukan tindak pidana terorisme, termasuk pendanaan latihan militer di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.
Baasyir menjalani hukuman ini hingga bebas secara murni pada 8 Januari 2021 setelah mendapatkan remisi selama menjalani penahanan.
Baca juga: Sinopsis Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung Beserta Fakta Uniknya
Profil Pondok Pesantren Al-Mu'min Ngruki
Pondok Pesantren Al-Mu'min Ngruki adalah pesantren yang terletak di Desa Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pesantren ini didirikan secara resmi pada 10 Maret 1972 oleh beberapa tokoh dakwah sekaligus mubalig ternama, antara lain Ustadz Abdullah Sungkar dan Ustadz Abu Bakar Baasyir, bersama beberapa ustadz lainnya seperti Abdullah Baraja, Yoyok Rosywadi, Abdul Qohar Daeng Matase, dan Hasan Basri.
Sejarah berdirinya pondok ini bermula dari kegiatan pengajian rutin di Masjid Agung Surakarta pada akhir 1960-an yang kemudian berkembang menjadi Madrasah Diniyah di Jalan Gading Kidul, Solo.
Pada 1974, pesantren ini pindah ke lokasi sekarang di tanah wakaf di Desa Ngruki, milik KH Abu Amar, sehingga pesantren ini lebih dikenal dengan nama Pondok Pesantren Al-Mu'min Ngruki.
Baca juga: SOSOK Johanes David Gratias Pero, Penyedia Jasa Gue Temenin Jalan di Yogyakarta
Pesantren ini didirikan dengan tujuan membentuk generasi Muslim yang siap mengamalkan Islam secara kaffah (universal), mengombinasikan sistem pendidikan tradisional (salaf) dan modern.
Saat ini, Pesantren Al-Mu'min Ngruki memiliki ribuan santri putra dan putri serta jaringan alumni yang luas di dalam dan luar negeri.
Pendiriannya juga dipengaruhi oleh situasi sosial pasca Gerakan 30 September 1965 di Solo dan sekitarnya, sebagai respon terhadap berbagai ancaman yang dianggap membahayakan eksistensi umat Islam.
Pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al-Mu'min (YPIA) dan hingga kini tetap menjadi pusat pendidikan Islam yang signifikan di Jawa Tengah.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Abu-Bakar-Baasyir-Jokowi.jpg)