Berita Nasional
Bantah Cuma Jadi Juru Bayar, Purbaya Tantang Rocky Gerung Minta Maaf Jika Ekonomi Tubuh 6 Persen
Menanggapi hal itu, Purbaya tidak merasa tersinggung dan justru menganggap kritik sebagai pengingat agar tidak terlena
Purbaya lalu memaparkan data pertumbuhan ekonomi yang menurutnya tak lepas dari peran Joko Widodo (Jokowi) selama menjabat Presiden ke-7 Indonesia.
Purbaya menampilkan grafik statistik sebagai bantahan terhadap narasi Rocky Gerung yang hadir pula dalam acara itu dan kerap mengkritik bahwa Presiden Jokowi tidak bekerja.
"Jadi saya mau ngritik Pak Rocky Gerung sedikit. Dia suka ngeledekin Jokowi nggak ngapa-ngapain. Ini loh Pak," kata Purbaya ke Rocky Gerung sambil menunjuk titik dalam grafik yang disambut kembali tawa audiens.
"Jadi ini dipaksa intervensi langsung oleh Presiden (Jokowi) sampai ke sana. Jadi, Presiden Jokowi itu berjasa buat kita walaupun di sampingnya ada saya sih," tutur dia, disambut tawa audiens lagi.
Dengan setengah bercanda, Purbaya pun meminta agar Rocky Gerung belajar ekonomi kembali.
"Jadi, Pak Rocky mungkin sedikit belajar ekonomi lagi, Pak," katanya yang disambut tawa audiens.
Dengan begitu, kata Purbaya, Rocky bisa paham apa hasil kerja dari pemerintahan.
Meski begitu, ia mengaku mengagumi Rocky Gerung.
"Gua senang bisa ngledek Rocky di sini. Kalau di sana dia berkuasa, di sini saya berkuasa," katanya.
"Pak Rocky setiap itu saya lihat tuh pidato Anda itu menarik sekali. Jadi saya ikutin ahli filsafat. Mumpung bisa kritik, saya kritik di sini," kata dia disambut tawa peserta yang hadir.
Dalam selipan canda yang tajam, Purbaya ingin menunjukkan bahwa kinerja pemerintahan tak selalu tampak di permukaan.
Tapi, menurutnya data berbicara.
Ia mengatakan kritik boleh, namun memahami angka-angka ekonomi yang menopang negara, juga sangat penting.
Purbaya meneruskan, setelah intervensi Jokowi kala itu, pertumbuhan ekonomi diturunkan lagi.
"Ini yang Anda rasakan betapa tahun 2003, 2004 pertengahan sampai akhir itu, ekonomi susah lagi. Keluarlah Indonesia suram dan lain-lain. Bukan dari politik, tapi dari ekonomi yang dibunuh penyebab utamanya," kata Purbaya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Profil Gus Yahya, Juru Bicara Gusdur yang Mulai Didesak Mundur dari Jabatan Ketua PBNU |
|
|---|
| Fakta Seputar Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Senilai Rp 60 M yang Bakal Dibongkar Gubernur Bali |
|
|---|
| Hasan Nasbi Bela Jokowi Kasus Ijazah, Pidanakan Roy Suryo cs Demi Jaga Nama Baik: Yakin Bisa Menang |
|
|---|
| YLBHI Desak Presiden Prabowo Terbitkan Perppu Batalkan KUHAP yang Baru Disahkan DPR |
|
|---|
| SOSOK Biodata Victor Rachmat Hartono, Bos PT Djarum Putra Robert Budi Hartono Dicekal Keluar Negeri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Menkeu-dan-gerung.jpg)