Berita Viral
Muncul Perlawanan Briptu Rizka, Alasan Tak Terima Dijadikan Tersangka Tewasnya Suami Brigadir Esco
Briptu Rizka Sintiani tak menerima dijadikan tersangka tewasnya sang suami. Briptu Rizka pun menyiapkan langkah hukum, melakukan perlawanan.
"Saya bilang begini. Mohon maaf Pak, ini bukan luka. Ini hilang organ tubuh. Bukan luka. Namanya luka itu bekas cuma tidak hilang. Jadi di situ luka itu hilang, bukan luka," tegas Samsul warga Bonjeruk Lombok Tengah itu.
Ia kembali mengatakan, anaknya tewas lantaran dibunuh bukan bunuh diri.
"Yakin pembunuhan, bukan bunuh diri. Paling fatal hukuman mati sudah. Kalau hukuman seumur hidup mungkin kami dari keluarga tidak bisa menerima," harap Samsul.
Oleh sebab itu, Samsul yang juga anggota Satpol PP Lombok Tengah ini, belum menerima kepergian Brigadir Esco begitu saja.
Samsul Herawadi, meyakini pembunuhan terhadap anaknya tidak mungkin dilakukan oleh Bripka Rizka seorang diri.
Dia menduga ada orang terdekat Briptu Rizka yang turut terlibat.
"Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini," terang Samsul.
Meski menantunya sendiri, Samsul meminta aparat tetap menghukum Bripka Rizka seberat-beratnya jika memang terbukti bersalah.
"Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal," ujar Samsul.
Luka dan Bekas Hantaman Benda Tumpul
Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menyebut hasil visum luar menunjukkan adanya luka di sekujur tubuh korban.
"Ada luka, nggak ada (anggota tubuh hilang) luka saja, itu hasil visum luar," kata Syarif.
Syarif menyebut pihaknya menunggu hasil autopsi untuk memastikan apakah ada unsur kekerasan atau penyebab lain.
"Kita lihat hasil autopsi seperti apa, kemungkinan ada indikasi kekerasan atau seperti apa kita lihat nanti," jelasnya.
Autopsi telah dilakukan di RS Bhayangkara Mataram, namun hasil resminya masih belum diterima dari tim dokter forensik.
Selain luka-luka, visum juga menunjukkan adanya bekas hantaman benda tumpul di beberapa bagian tubuh korban.
Syarif menambahkan, besar kemungkinan penanganan kasus ini akan diambil alih oleh Polda NTB.
"Kemungkinan besar akan diambil alih, ditarik ke Polda," katanya.
Sosok Korban dan Pelaku
Brigadir Esco Faska Rely (29) adalah anggota Polres Lombok Barat yang bertugas di Polsek Sekotong.
Dia tinggal di Dusun Nyiur Lembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bersama istri seorang polwan.
Jarak rumah Brigadir Esco dengan lokasi penemuan jasad sekitar 50 meter.
Istrinya, Briptu Rizka merupakan warga asli Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar.
Briptu Rizka bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Lembar.
Mereka memiliki dua anak berusia tujuh tahun dan dua tahun.
Setelah Briptu Rizka dijadikan tersangka, kedua anak diserahkan kepada orang tua Brigadir Esco.
Brigadir adalah pangkat bintara menengah di Kepolisian RI yang menjalankan tugas operasional seperti intelijen, patroli, dan penyidikan awal.
Sedangkan Briptu adalah pangkat bintara muda di Polri, satu tingkat di atas Bripda.
Warga menilai Brigadir Esco merupakan sosok tertutup dan jarang berkomunikasi dengan warga.
Mertua korban, Suaib mengaku sedih karena cucunya--anak kedua Brigadir Esco--terus-menerus menanyakan keberadaan sang ayah.
"Sedih saya kalau anaknya yang paling kecil nanyain, mana Bapak?, saya sayang sama Bapak? ketika itu langsung saya chat lewat WA, nak di mana kamu, kapan pulang, begitu saya bilang, siapa tau dia mau terbuka sama saya,” ceritanya.
Namun, pesan tersebut tidak pernah dibalas.
Status pesan hanya centang satu, tanda bahwa pesan tidak pernah diterima oleh ponsel korban.
Kades Suhaimi menyebut korban adalah orang baik. Brigadir Esco juga kerap datang bersilaturahmi ke rumah Kades.
Kedatangannya tak jauh dari hobi korban yang juga sama-sama pecinta burung dengan Suhaimi.
"Setahu saya orangnya baik, dan sering (Brigadir Esco) ke rumah juga ke kebun, karena dia suka burung, ayam, kadang dia lihat-lihat itu ke rumah," ujarnya.
Baca juga: Curiga Ada Pelaku Lain Pembunuhan Brigadir Esco, Awal Terbongkarnya Sandiwara Istri,Briptu Rizka
Baca juga: DPR Kecam Tindak Kekerasan Pihak TPL pada Warga Nagori Sihaporas, Daftar 33 Korban Luka-luka
Baca juga: Perintah Panglima TNI Terkait 2 Oknum Prajurit Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN
Baca juga: Menkeu Purbaya Blak-blakan Bilang Hotman Paris Merasa Rugi Dampak Pengucuran 200 T ke Perbankan
(*/tribun-medan.com)
Sumber: Tribunnews.com/ Tribunlombok /tribun-bogor
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/BRIPTU-RIZKA-TERSANGKA-pembunuhan-esco.jpg)