PERANG EROPA

PRANCIS SIAP SIAGA PERANG EROPA: Rusia-Belarus Gelar Latihan Nuklir Dipantau Langsung Presiden Putin

Pemerintah Prancis tengah mempersiapkan kemungkinan keterlibatan militer besar-besaran pada tahun 2026. 

|
Editor: AbdiTumanggor
Foto: Mikhail Metzel, TASS/Kremlin
PUTIN BERSERAGAM MILITER: Foto diambil Tribunnews dari laman Kantor Presiden Rusia pada Rabu (17/9/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berseragam militer di dalam kendaraan komando dan kendali komandan batalyon dalam kunjungannya ke wilayah Nizhny Novgorod untuk memantau latihan gabungan militer Rusia-Belarusia atau Latihan Zapad 2025 pada Selasa, 16 September 2025. (Foto: Mikhail Metzel, TASS/Kremlin) 

Rudal ini bukan sekadar peluru kendali biasa, namun membawa harapan baru bagi Ukraina untuk memperkuat serangan udara jarak jauh di tengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Rudal ERAM, yang diluncurkan dari udara, memiliki jangkauan hingga 450 km dan hulu ledak seberat 226 kilogram. Dengan teknologi navigasi canggih seperti GPS/INS dan sistem anti-spoofing SAASM, rudal ini dirancang untuk presisi tinggi dan kompatibel dengan pesawat tempur Ukraina seperti MiG-29 dan Su-27.

“Ini bukan hanya soal senjata, tapi soal strategi,” ujar analis militer dari Kyiv. “Dengan ERAM, Ukraina bisa menyerang pusat logistik dan komando Rusia jauh di wilayah pendudukan, termasuk Krimea.”

Harga per unitnya yang relatif terjangkau, sekitar Rp 4 miliar, membuat rudal ini bisa digunakan dalam jumlah besar, berbeda dengan rudal lain seperti Storm Shadow atau JASSM-ER yang harganya bisa mencapai tiga kali lipat.

Penjualan ini menyusul investasi $1,5 miliar dari sekutu Eropa yang diumumkan Presiden Volodymyr Zelensky pada Agustus lalu. Namun, di tengah harapan itu, perang tetap menyisakan luka. Serangan rudal Rusia pada Kamis lalu menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya.

Sementara Zelensky menetapkan batas waktu bagi Rusia untuk menyepakati perundingan bilateral, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperingatkan bahwa penyelesaian konflik masih jauh dari harapan. “Kita harus bersiap menghadapi agresi yang terus berlanjut,” ujarnya.

(*/Tribun-medan.com)

Artikel telah tayang sebagian di Tribunnews.com dan Kompas.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved